Reward untuk Petani

kita tidak bisa menyalahkan pemerintah sepenuhnya kalau kita tidak mengambil bagian didalamnya. Melihat income perusahaan trading alat-alat pertanian perusahaan saya di tahun 2018 kemarin, kami cukup banyak mendapat proyek  pemerintah, yang langsung disalurkan ke POKTAN, GAPOKTAN dan Dinas Pertanian, kehutanan dan  kelautan keseluruh Indonesia , menurut saya itu evidence cukup pemerintah . Menurut saya pemerintah juga cukup banyak andil meningkatkan produksi pangan dalam negeri, dengan mensuply alat-alat canggih ini.

Hanya saya cukup meragukan pendistribusian bantuan pemerintah ini, apakah benar-benar sampai ke rakyat, dilihat dari banyaknya kasus yang bermunculan dibalik transaksi ini atau ketika melihat masih ada petani yang menggunakan alat-alat tradisional di persawahan sekitar rumah saya hehehe.

Menurut anda apa yang perlu diperbaiki disini?

Saya pernah membaca satu literasi  tentang gerakan pemerintah mepromosikan petani sebagai 'society hero' , pengamat dan penulis yang yang terjun dalam bidang agrikultur, mencanangkan petani adalah pokok utama dalam perkembangan negeri. Yang berdampak pada Improvisasi agrikultur yang dicanangkan USA dimasa setelah revolusi, tahun 1783 sampai selesai perang dunia ke 2, yang berakhir tahun 1865, Promosi ini  berhasil membuat pertanian di Amerika pada masa itu berkembang pesat walau kembali lesu karena maraknya revolusi Industri setelah masa itu.

Berkisah setelah masa resesi dimana pemerintah vokal menyuarakan dukungannya untuk sektor pertanian dengan slogan, "Agricultur was a vital part of the nation's economy". Thomas Jefferson, seorang filsuf agraria merepresentasikan pertanian sebagai kunci utama dari ekonomi Amerika, dimana pemerintah giat menaikan level petani dalam tatanan kelompok sosial dan agrikultur dimasukkan dalam bagian penting ekonomi. Bahkan seluruh bidang dalam pemerintahan dicanangkan untuk mendukung program ini.

Dampaknya bagi Petani dan produk pertanian sendiri menjadi signifikan. Petani pun semakin terbuka untuk mengikuti kemajuan perkembangan pertaniandan semaikin  ilmiah dalam menerapkan dilangan. Seiring dengan maraknya program ini, para petani pun tidak ragu bergabung dengan kelompok petani, update dengan perkembangan pertanian dengan majalah pertanian yang disebarkan dalam bagian program ini, ya kesadaran petani untuk lebih terbuka dengan teori modern tentang hasil dan tanah garapan. Sepertinya kala itu dorongan pemerintah melalui program ini benar-benar tepat mengenai petani dibanding  meningkatkan pemasaran hingga akhirnya program ini kalah dengan maraknya revolusi industri. 

Saya terinspirasi apakah ini bisa diterapkan di Indonesia kini?,  dimana suatu slogan yang memang diutarakan dengan gamblang untuk dihormati seluruh elemen masyarakat dapat mengubah perkembangan pertanian di USA saaat itu.

Movement to promote the farmer, pengadaan alat-alat pertanian canggih harus didorong dengan menambah pengetahuann amasyarakat terutama petani-petani. Petani tertutup pamornya karena data mengatakan Indonesia masih Import bahan pangan secara masif dari negara-negara seperti China, Thailand dan negara-negara tetangga . Mari memperkenalkan petani-petani kita dengan memperbanyak artikel, spanduk, iklan, sosialisasi apa saja yang membantu para petani meningkatkan produktifitasnya. 

Subsidi keuangan, pengawasan peraturan  yang menguntukan petani dan promosi pangan. Tentu peran petani moderen dapat membantu membuka perspektif masyarakat disini. Sayang jika supply alat-alat canggih yang didistribusikan dinas pertanian dengan harga fantastis ini tidak sampai kepada petani. Tentu informasi tidak akan bisa sampai kemasyarat terpencil karena kurang baca, disinilah peran dinas-dinas perlu berkali-kali lipat, masyarakat kita benar-benar kurang dalam membaca.

Memberikan jaminan kesejahteraan yang sama dengan buruh dan pekerja kantoran.

Promosi ini merupakan Reward yang kelihatan. Subsidi dan Reward  tentu akan tetap terhalang kalau tidak ada transparansi.