Di Indonesia ada satu online shop yang lagi hits-hitsnya dengan satu petisi memblokir iklan online shop ini mengatasnamakan suara dari 'Ibu-Ibu di Indonesia' , karena kami pelangan TV kabel saya tidak pernah menyaksikan sepak terjang iklan ini walaupun saya penggemar Girlband Korea itu.
Setelah hebohnya petisi ini saya pun penasaran bagian mana yang seronok di iklan ini, seperti biasa para contributor meme pun sibuk memberikan sentuhan-nya agar pakaian para artis diiklan ini menjadi sangat sopan.
Sejujurnya para penggemar K-Pop dan musik-musik barat agak risih dengan huru-hara ini, walaupun anak-anak banyak yang sudah terpengaruh lingkungan luar untuk bertindak seperti orang dewasa namun mereka tetaplah anak-anak polos yang mesti dibina mana yang sesuai umur mana yang tidak oleh Orangtuanya agen edukasi pertama apalagi dijaman globalisasi yang tidak bisa dibendung. Bukan hanya iklan televisi saja, tolong jauhkan anak-anak ini dari Handphone dan dunia barat!
Saya tidak ingin membahas ini lebih dalam karena menurut beberapa teori konspirasi, berita yang tiba-tiba mencolok digunakan untuk pengalihan Isu. Demikian isi hati saya setelah mencari tahu tentang petisi heboh, yang sudah terendus di korea sana.
Selain penggemar seperti saya, bagaimana perasaan para artis yang dikatakan tidak seronok di negara lain, sama seperti tukang parkir yang berteriak orang kaya karena kita hanya berhenti sebentar..
Tim marketing Online Shop ini mungkin menjadikan artis-artis ini brand ambasador mereka untuk menarik pasar anak muda yang sedang demam budaya korea atau K-pop ini, namun apadaya siapa yang bisa mengalahkan ibu-ibu. Tidak heran selain bebek, Ibu-ibu adalah raja jalanan, bahkan pembalab bakalan mengalah kalau melawan ibu-ibu dijalan..
Selain mengundang para artis, banyak lagi promo yang ditawarkan oleh online shop. Entah karena harganya lebih murah dari di Toko, diskon gila-gilan, gratis Ongkir, jual cepat dan banyak lagi. Bahkan kita mengenal Black Friday untuk produk-produk diluar amerika dan lokal, yang bahkan tidak merayakan Thanksgiving.
Saya mencari tahu Black Friday diberlakukan satu hari setelah peringatan kemerdekaan Amerika Serikat dimana barang-barang disana dijual murah untuk ikut merayakan kemerdekaan atau Thanksgiving ini. Ada lagi HarBOlNas yang entah sejak kapan ada dan berlangsung ditanggal-tanggal cantik yang hadir setiap bulan? Tolong koreksi kalau saya salah.
Terimakasih untuk tim marketing Online Shop kalian telah bekerja keras!
Pada dasarnya Online Shop ini benar-benar menjadi supplier barang-barang harga miring dan bagus, dimana ke-oroginal-an barang bahkan dijamin 100%. Bahkan kita bisa mendapatkan brand-brand luar negeri dengan diskon jauh dibawah harga toko, mungkin tidak kena paak atau apa saya kurang paham.
Kalau pernah membeli karena merasa untung besar karena mendengar Beli 2 Gratis 1, Pay 1 for 2 dan sejenisnya , bisa dipastikan anda pernah terjerat dunia per-Online Shop-an.
Awalnya mencoba berbelanja Online takut ditipu atau bagaimana, namun setelah belanja sekali, ingin belanja lagi dan lagi bahkan sampai menggunakan kartu kredit untuk kebutuhan yang pada dasarnya kita biasa belanja bulanan di grosiran atau supermarket artinya masih affordable bila kita mengatur keuangan dengan baik.
Tergoda membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan akhirnya menjerit tabungan bolong. Para pemuda-pemudi kemudian menyalahkan gaji mereka yang kecil karena tidak bisa menabung, padahal keranjang belanjaan di Online Shop penuh dengan barang-barang tergolong tidak penting.
Fenomena menyedihkan ini bahkan terjadi juga buat pasangan yang sudah berkeluarga,Bahkan dengan bangga memamerkan belanjaan online hasil belanja cepat atau promo-promo lainnya, padahal barang-barang ini hanya akan disimpan diatas lemari sebagai pemuas hasrat belanja saja. Beruntungnya jika belanja ini bersama-sama digilai coba kalau cuma disukai satu pihak saja bakalan jadi bahan pertengkaran dalam rumah tangga.Â
Buat beberapa orang ini sudah menjadi kebiasaan, bukannya jera akhir bulan dompet kosong melompong malah semakin giat mencari promo, kupon, koin dan undian lainnya. Saya ngak aneh lagi melihat anak-anak ikut berburu make-up dan hal-hal yang tidak penting  di handphone orangtuannya, orang tuanya juga suka kok.
Bahkan anak-anak ini dibiarkan berkeliaran di Mall dimana orangtuanya sibuk main handphone berburu barang Online, atau anaknya dikasih Handphone biar Ibunya bebas berburu di Online Shop. Jangan salahkan nanti anak-anak yang bakalan bikin petisi di Change.Org karena ditelantarkan sama orangtunya.
Fenomena Online Shop ini terjadi berkat tuntutan hidup yang serba instan dimana manusia mulai terasa berat melangkahkan kakinya mengarungi toko demi toko mencari barang-barang yang memang mereka perlukan.Â
Online shop pun hadir sebagai solusi awalnya membantu namun lama-lama menjerat kita sampai menjerit entah itu karena domper kita jebol atau karena terlalu bahagia menemukan barang mahal dengan harga miring, tampaknya tim marketing online shop tidak sia-sia dibayar mahal untuk menggaet pasar yang dituntut hidup serba instan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H