Mohon tunggu...
Asad Kholilurrahman
Asad Kholilurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Manusia Yang Bercita Menjadi Dosen

Aku ingin mengabadikan diri dengan tulisan-tulisan, dan juga ingin terkenal dari itu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Salat dan Kamar Mandi "Sumber Imajinasi"

16 Januari 2025   10:22 Diperbarui: 16 Januari 2025   10:22 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Sumber: pixabay.com

Imajinasi atau ide kreatif bisa ditemukan di berbagai macam tempat, di mana pun dan dengan siapa pun. Kita bisa mendapatkan ide dan imajinasi yang bagus dan cocok untuk dibuat menjadi sebuah tulisan, baik tulisan novel, diary, opini, maupun tesis. Hal itu bisa diperoleh dari bertukar pikiran, melihat fenomena sosial di masyarakat, atau berita yang berseliweran di media sosial atau televisi. Hal-hal tersebut adalah sumber ide dan imajinasi untuk menghasilkan tulisan unik.

Tapi, pernahkah di antara kita merasa aneh dan bertanya-tanya, mengapa saat kita lupa atau tanpa kita minta, di saat salat, ide, ingatan yang lupa, atau hal lainnya muncul? Tidak hanya dalam salat, di kamar mandi pun sering kali ide dan imajinasi bermunculan: satu ide, dua ide, tiga ide. Yang tidak kalah penting, ide tersebut sangat berharga dan menarik untuk ditulis.

Jika kamu lupa, maka salatlah atau coba duduk di kamar mandi.

Bila tidak percaya, cobalah saat kalian merasa kesulitan mengingat sesuatu, seperti "Aku tadi mau ngapain ya?" atau "Aku menyimpan uangku di mana tadi ya?" Bisa juga, "Aku butuh ide nih." Kalian bisa lakukan salat atau paling tidak duduk di kamar mandi. Tapi pastikan dulu kamar mandinya bersih, kecuali kalian tidak mempersoalkan masalah kebersihan. It's okay. Kalian dengan leluasa bisa duduk berjam-jam sambil merenung, "Apa dan bagaimana yang harus aku lakukan?"

Tapi ini adalah fakta, di mana kamar mandi dan aktivitas salat bisa memunculkan ide-ide berlian. Beberapa artikel menyatakan demikian, dan alasan yang dikemukakan atas pengalaman ide yang sering muncul di kamar mandi adalah karena kita berada dalam posisi rileks atau perasaan dan pikiran sedang tenang. Sehingga mampu menghadirkan imajinasi.

Mungkin ini alasannya mengapa pembaca buku dan penulis buku lebih nyaman tinggal di ruang sepi? Lebih nyaman dan rileks berada di bibir pantai atau di sawah-sawah? Ternyata ketenangan itulah yang mereka cari, karena suasana hati yang tenang membawa mereka hidup dalam kanvasnya.

Bahkan ulama terdahulu juga ketika menulis kitab seperti al-Bukhari dan Muslim tidak menulis kitab sebelum mereka salat. Bahkan keraguan yang sedang dirasakan untuk menentukan apakah hadis ini sahih atau tidak, mereka salat istikharah mencari petunjuk pada Allah atas keraguan yang berada dalam hati mereka. Inilah yang kemudian membuat para ulama sering melakukan salat, terutama di malam hari, terutama sepertiga malam.

Siapa yang mengalami seperti ini?

Sepertinya yang mengalami ide di kamar mandi dan saat salat adalah kita-kita, terutama penulis. Karena sering kali bertanya-tanya dalam otak, "Bagaimana bisa itu terjadi?" Ternyata rileks dan ketenanganlah yang memunculkannya. Apalagi aktivitas seperti BAB atau sikat gigi, pikiran sering melayang-layang ke dunia fantasi.

Tapi sayangnya, apakah kita langsung mengeksekusi ide tersebut? Bila tidak, sangat disayangkan ide yang bagus tersebut dibuang seperti sampah. Ide kreatif tidak datang dua kali. Kamu akan merasa kehilangan dengan cepat dan tidak bisa mengingatnya kembali. Bukan rahasia umum, orang sekarang cepat pelupa. Hal itu dikarenakan pola tidur yang kurang akibat terlalu sering main HP, pola makan buruk (suka makan seblak, geprek, dan makanan "gacor" lainnya), serta kurangnya olahraga.

Jadi, yang terpenting yang harus dilakukan oleh kita sebagai orang yang unik dan kreatif adalah menjadikan ide itu sebagai bahan tulisan. Langsung diketik lewat laptop atau HP-mu. Jika kurang efektif, belilah buku tulis sehingga kamu bisa menulisnya langsung. Tidak masalah satu atau dua paragraf, sebab dengan itu kamu bisa mengikat ide agar tidak lupa dan dikembangkan nanti.

Gampangnya menemukan ide berlian bukanlah orang yang "kaleng-kaleng." Orang ini sangat privilege, jadi tidak semua orang mampu menemukan ide yang unik dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Bila ide-ide itu dijual, harganya sangat mahal. Misalnya dijadikan buku, kamu bisa menjualnya dengan harga yang kamu mau. Bisa juga kita terkenal dengan ide itu. Siapa yang tidak ingin terkenal? Tentu semua orang ingin dikenal, kan?

Kesulitan menemukan ide atau judul penelitian? Maka coba salat dan BAB.

Tanpa kita sadari, semua yang dipaparkan di atas dapat menjadi tips atau teori dalam membuat karya ilmiah. Jika kamu adalah seorang mahasiswa yang sedang bingung dengan apa yang nantinya menjadi bahan kajian skripsi, tesis, atau jurnalmu, langkah awal yang harus kamu lakukan bukan salat atau mandi-BAB, tetapi membaca. Ide tidak akan timbul bila tidak ada amunisinya.

Sering kali mahasiswa kesulitan dalam membuat karya ilmiah. Faktor yang paling utama dari kesulitan itu adalah tidak pernah membaca, tidak pernah riset, dan tidak pernah menganalisis fenomena. Amunisi-amunisi ini harus terlebih dahulu dilakukan agar kita dengan mudah menemukan dan mengembangkan ide-ide itu. Karena percuma bila kamu menemukan ide, tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan ide itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun