Mohon tunggu...
Asad Kholilurrahman
Asad Kholilurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Manusia Yang Bercita Menjadi Dosen

Aku ingin mengabadikan diri dengan tulisan-tulisan, dan juga ingin terkenal dari itu.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kebanyakan Makan Bisa Bodoh?

14 Januari 2025   10:36 Diperbarui: 14 Januari 2025   10:35 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber:istockphoto.com)

Tidak sedikit diantara kita seringkali setelah makan banyak tidak bisa berpikir dengan jernih, tiba-tiba terasa ngebleng, kehilangan fokus, dan hal yang ingin dilakukan atau hal yang paling nikmat adalah scrolling media sosial. Tidak perlu fakta mana, ini berdasarkan pengalaman pribadi, jadi sangat objektif ditambah lagi dengan teman-teman saya yang juga merasakan hal yang sama. Jadi menarik mengurai lebih lanjut untuk melihat fenomena makan banyak, dan menariknya lagi sepertinya ada kaitannya antara perut, otak, dan psikologi seseorang. Karena tidak mungkin orang yang terlalu banyak makan bisa membuat otak-badan terasa "Bodoh, Ngebleng, Males" jika tidak ada hubungannya antara satu sama lain.

Melemahnya Otak Setelah Makan

Secara medis, setelah makan, otak memang dapat mengalami penurunan performa sementara dalam berpikir, terutama jika makanan yang dikonsumsi mengandung banyak karbohidrat. Hal ini berkaitan dengan proses metabolisme tubuh. Makanan tinggi karbohidrat dapat memengaruhi kadar gula darah, yang kemudian memicu pelepasan hormon insulin. Insulin membantu tubuh menyerap gula dari darah untuk dijadikan energi, namun juga meningkatkan kadar triptofan asam amino yang berperan dalam produksi serotonin di otak.

Serotonin adalah neurotransmitter yang berfungsi mengatur suasana hati, tidur, dan fungsi tubuh lainnya. Ketika kadar serotonin meningkat, salah satu efeknya adalah rasa males dan mengantuk. Proses ini membuat otak terasa lebih lemot, sehingga kita merasa sulit fokus atau malas beraktivitas setelah makan.

Selain itu, aktivitas pencernaan yang intens setelah makan juga berkontribusi pada fenomena ini. Sistem pencernaan membutuhkan banyak darah dan energi untuk mencerna makanan. Akibatnya, aliran darah ke otak bisa berkurang sementara, menyebabkan otak kekurangan oksigen dan energi yang diperlukan untuk berfungsi optimal. Inilah yang sering kita sebut sebagai "ngebleng."

Istilah medis yang relevan untuk menjelaskan hubungan ini adalah gut-brain axis jalur komunikasi dua arah antara sistem pencernaan (usus) dan otak. Sistem ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi di usus, termasuk proses pencernaan, dapat memengaruhi fungsi otak dan suasana hati (mood, males, semangat).

Hubungan Makanan dengan Psikologis

Tidak hanya efek fisik, makan berlebihan juga dapat memengaruhi aspek psikologis. Ada istilah binge eating disorder, yaitu gangguan makan berlebihan yang sering diikuti perasaan bersalah dan dorongan untuk terus makan meski sudah kenyang. Gangguan ini dapat membuat seseorang merasa malas atau kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas produktif, selain juga berdampak negatif pada kesehatan fisik dan emosional.

Pola Makan Yang Baik

Untuk itu agar tidak terjadi yang namanya penurunan kemampuan otak dalam berpikir, dan beraktivitas, harus mengetahui pola makan yang ideal menurut agama, karena agama terkhurus Islam telah mengatur hal yang demikian, kemudian dari pandangan agama inilah dilihat lebih lanjut versi medisnya. Sebab penting rasanya memerhatikan sesuatu yang bisa menghasilkan kebaikan untuk tubuh, psikis, dan kesehatan. Disini penulis mengetengahkan hadis Nabi yang membahas tentang makan.

Pertama, dalam pandangan agama makan yang dianjurkan adalah makanan yang baik dikonsumsi terutama makanan sehat.  Sebagaimana hal ini diinformasikan dalam QS. Al-Baqarah: 168 "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi". Dari ayat ini sudah jelas bahwa makanan yang baik adalah makan yang halal tentu makanan yang ada di bumi yang tumbuh dari bumi adalah makanan yang baik dikonsumsi seperti sayur mayur ataupun buah-buahan.

Dan ada hadis Nabi juga membatasi makanan yang baik itu seperti apa, dalam hal ini hadis diriwayatkan oleh al-Tirmidhi "....Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika memang harus makan lebih banyak, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk napasnya." Jadi hadis ini mengajarkan bahwa ada porsi makanan yang masuk dalam tubuh, tidak sepenuhnya makanan, tapi ada keseimbangan cairan, dan juga ruang pernapasan.

Kedua dalam pandangan medis, jika menurut agama makanan yang baik adalah makanan yang halal maka makanan halal yang dimaksud adalah makanan yang baik dikonsumsi seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi, berprotein, dan yang terpenting kurangi konsumsi garam, gula, dan minyak. Karena ketiga ini dapat membantu mencegah penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan jantung.

Maka, dengan adanya pola makan yang baik dan ideal menurut agama dan medis ini kita dapat mengatur dengan baik terkait aktivitas yang produktif misalnya untuk membangun kebiasaan bangun di sepertiga malam untuk mendirikan salat, karena pembahasan tentang makan ini tidak hanya berkenaan dengan kesehatan fisik saja, ataupun psikologis, namun juga bisa dikaitkan pada spritual. Sebab pola makan yang teratur dan sesuai porsinya bisa bangun pada sepertiga malam. Karena menurut ulama agar kita bisa bangun malam adalah mensedikitkan makanan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun