Mohon tunggu...
Asad Kholilurrahman
Asad Kholilurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Dan Bercita Menjadi Dosen

Membaca dan menulis adalah hobiku tapi, boong. Jangan Mati sebelum bekarya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dikira Copy-paste Gampang?

12 Januari 2025   09:51 Diperbarui: 12 Januari 2025   09:49 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali orang menganggap sesuatu itu dengan mudah, tanpa mengira-mengira, tiba-tiba mengungkapkan bahwa ini mudah betul dilakukan. Padahal sejatinya bila ia tahu bahwa sesuatu yang dianggap mudah tadi terdapat sebuah proses yang begitu rumit. Cuma sayangnya ia tidak mengerti bagaimana mekanismenya, terlalu menyerahkan tugasnya pada orang lain sehingga ia tidak tahu bagaimana rasanya melakukan yang namanya copypaste. Kesal rasanya bila ada orang yang bilang "Tolong bantu ya, kamu tinggal copypaste aja", bagi aku yang terlalu perfeksionis hal yang dianggap mudah tadi, sangatlah tidak mudah, sebab yang aku lakukan adalah penyempurnaan yang sekiranya menghasilkan estetika dari copypaste tersebut. bahasa sederhana dalam kata perintah di ChatGpt adalah "Parafrase-Edit".

Parafrase dan editing dalam suatu tulisan adalah proses yang penting dan membutuhkan waktu yang cukup lumayan lama. Tidak sesederhana yang diungkapkan oleh orang yang tidak pernah tau rasanya main kata-kata dipapan keyboard laptop dimana statusnya sebagai mahasiswa pun masih dipertanyakan, sebab membuat makalah dan mencari referensipun kesusahan. Mungkin inilah yang terjadi pada orang yang menganggap copypaste itu gampang. Akan dijelaskan lebih lanjut nantinya dalam tulisan ini mengenai kenapa copypaste itu tidak sederhana, namun yang pelu di urai lebih dulu adalah tentang kata copypaste, dan bagaimana sejarah copypaste, dan infiltrasi dari penggunaan copypaste tersebut.

Geneologi CopyPaste

Dua kata tersebut diserap dari bahasa Ingris yang artinya "salin tempel" kalau di Indonesiakan menjadi "copas" sebuah kalimat yang bermakna menjiplak atau mengambil secara penuh milik orang lain. Pada awal mulanya copypaste ini sekitar tahun 1973-1976 digunakan dan dirancang untuk pemprograman oleh Larry Tasler agar memudahkannya dalam pemprograman tersebut. namun sayangnya hari ini copypaste dijadikan sebagai alat utama dalam kejahatan di dunia tulisan, seakan-akan dengan copas tulisan itu benar-benar milik kita, mengaku-ngaku. Karena banyak sekali copypaste ditemukan dalam artikel maupun jurnal yang tersebar di google, ini namanya plagiarisme, yang dilarang dalam akademik.

Padahal awal mulanya untuk memudahkan pemprograman ternyata digunakan salah oleh orang-orang untuk memudahkan dirinya mengambil karya, hasil orang lain, tanpa adanya proses editing sama sekali. Ctrl+C -- Ctrl+V adalah senjata yang berbahaya, berbahaya untuk mematikan ide, berbahaya untuk mengembangkan narasi deskriptif, berbahaya dalam pembentukan karakter keuletan karena sisi lain dari copypaste itu sendiri membuat orang menjadi malas, dari kemalasan itu lah senjata copas dilakukan.

Negatif CopyPaste

Terkait bahaya dari tindakan copypaste telah dipaparkan di atas, salah satunya "menumpulkan ide". Mengapa disebut demikian? Karena copas tidak ada proses atau waktu untuk berpikir, dikejar deadline sehingga bagaimanapun hasilnya tidak dipersoalkan, dan yang terjadi adalah ia tidak paham dengan apa yang ia bahas. Tidak ada waktu untuk memahami tulisan itu, karena faktanya penulis mengambil pengalaman pribadi dan teman sendiri bahwa prilaku copas dilakukan pada saat kepepet. Ketika ia menjelaskan hasilnya ia kelimpungan, berbicara ngasal, tidak sesuai dengan apa yang ditulis. Ini yang membahayakan mahasiswa yang selalu copas, ia tidak membudayakan membaca terlebih dahulu.

Lain dari itu adalah tidak bisanya membuat narasi. Banyak fakta karya ilmiah yang membahas ketidak mampuan mahasiswa dalam membuat narasi sehingga mengakibatkan kesulitan ia untuk lulus. Lagi-lagi akibat dari kurangnya minat baca mahasiswa itu sendiri. Sebenarnya dengan membaca sangat membantu mahasiswa untuk mengembangkan ide dan juga menarasikan setiap sesuatu sehingga ia tidak merasa kesulitan dalam membuat paragraf. Bila selalu mengandalkan copas maka sebagaimana yang dikatan di atas "tumpulnya ide". Jadi perlu sekali mencoba dan berlatih memainkan narasi saat membaca, salah satu bantuannya adalah menulis itu sendiri.

Untuk menanggulangi kebiasaan copypaste dan menormalisasi kebiasaan buruk dan sifat malas maka sebagai mahasiswa perlu bangkit dan merubah cara berpikirnya bahwa dengan copas ia tidak bisa melatih berpikir kritis, ia tidak bisa menyampaikan, mendeskripsikan apa yang menjadi pembahasannya, yang dilakukan adalah gunakan waktu sebaik mungkin, jangan gunakan kesempatan itu hanya scorlling media sosial atau nongkrong yang tidak ada faidahnya. Karena kebiasaan copypaste adalah hilangnya waktu yang dibuang sia-sia. Karya yang baik dikerjakan dengan santai, dengan pikiran yang jernih tanpa dikejar deadline. Bukan berarti harus santai tanpa memikirkan efesiensi.

CopyPaste Yang Benar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun