Media sosial memiliki banyak aspek yang sudah mempengaruhi kehidupan kita sehari hari. Dengan konten-kontennya yang adiktif bagi orang-orang yang melihatnya, dapat disimpulkan bahwa masyarakat umum (terutama netizen) selalu mengikuti perkembangan dan tren yang beredar di sana.
Salah satu aspek nya adalah bahasa, dengan banyaknya konten kreator dari berbagai macam daerah, memungkinkan mereka dengan mudahnya menyebarkan bahasa yang memang sudah biasa digunakan di lingkungan nya. Namun tentunya konten-konten ini akan dilihat oleh khalayak luas, dan berdampak pada orang-orang di platform tersebut menjadi mengenal istilah-istilah baru. Contohnya, orang yang membuat suatu konten adalah orang suku betawi, dan ia berbicara menggunakan istilah-istilah dan logat betawi dalam kontennya. Â Orang-orang yang menyaksikannya pun mendapat wawasan baru terhadap kebiasaan orang betawi dalam berbicara.
Namun di media sosial ini, orang-orang yang membuat konten maupun berkomentar, terkadang menggunakan bahasa atau istilah yang harusnya hanya diketahui oleh lingkungan dan orang sekitarnya saja. Dengan itu, khalayak umum turut melihat dan bertanya-tanya perihal istilah asing itu lalu setelah tau mereka biasanya akan menggunakan istilah tersebut sebagai bahasa 'jokes'. Oleh karena itu, kini orang-orang di platform media sosial menggunakan banyak istilah bermacam-macam, mencampur istilah satu bahasa daerah dengan yang lain, kemudian menciptakan bahasa 'sosial media' yang cenderung membingungkan.
Media sosial telah memiliki pengaruh yang signifikan dalam cara orang belajar bahasa. Bahasa yang paling umum dan banyak dipelajari adalah bahasa Inggris .Dengan platform media sosial menyediakan akses mudah ke beragam konten dalam bahasa Inggris, termasuk video, audio, artikel, dan posting dari penutur asli maupun pembelajar bahasa Inggris. Ini memungkinkan para pelajar untuk terpapar dengan beragam gaya bahasa dan aksen, membantu mereka memahami bahasa dalam konteks yang lebih luas dan nyata.
Dengan adanya internet kini belajar apapun dapat lebih mudah, termasuk mempelajari suatu bahasa seperti bahasa Inggris. Di platform sosial media manapun pasti anda dapat menemukan postingan atau orang yang membuat konten tentang bahasa Inggris. Tidak hanya belajar bahasa saja, tetapi kalian juga dapat mempelajari aspek-aspek lain seperti budaya, istilah lokal, dialek, atau slang (bahasa gaul) sekalipun. Yang kalian perlukan adalah tentukan apa yang ingin kalian pelajari lalu search konten creator atau tutor online di berbagai platform. Tidak perlu lagi kalian bersusah-susah menemukan guru yang cocok dengan gaya pembelajaran kalian, karena dengan internet kalian bisa mencari apa saja yang kalian mau.
Tetapi jangan lupa untuk memfilter konten-konten yang kalian konsumsi, karena bisa jadi informasi tersebut melenceng dari informasi sebenarnya. Carilah konten yang sesuai standar pendidikan dan akurasikan dengan apa yang akan kalian pelajari. Di era saat ini, konten di internet sangatlah banyak dan sangat memungkinkan bila ada informasi hoax dan propaganda. Maka dari itu bijaklah dalam bersosial media, jangan mudah percaya dengan apapun yang muncul di sosial media (internet)
Tidak hanya sosial media, kini aplikasi-aplikasi gratis sudah mencakup pembelajaran bahasa Inggris yang lengkap dan intens. Contohnya seperti duolingo, ruangguru, dan Zenius. Pilihlah yang sesuai dengan gaya belajar kalian supaya proses belajar nyaman dan menyenangkan. Karena bahasa Inggris di zaman sekarang termasuk ilmu yang perannya sangat penting.
Dengan belajar melalui internet atau media sosial, meningkatkan juga akses ke materi materi yang lebih spesifik dan sesuai untuk setiap individunya. Internet menyediakan akses yang mudah dan cepat ke berbagai sumber untuk pembelajaran bahasa Inggris, seperti video pembelajaran, materi terkini, blog, podcast, dan platform pembelajaran daring. Para pembelajar dapat memanfaatkan beragam konten ini untuk meningkatkam pemahaman dan keterampilan bahasa Inggris mereka.
Melalui media sosial, para peserta dapat terhubung dengan native speaker maupun sesama pembelajar dari seluruh dunia. Mereka dapat berbagi pendapat, pengetahuan, dan pengalaman dalam mempelajari bahasa Inggris yang memperluas lingkup pembelajaran dan keterampilan berkomunikasi satu sama lain. Media sosial mendorong praktik aktif dalam berkomunikasi bahasa Inggris. Dengan berpartisipasi dalam forum, komentar, atau obrolan dalam bahasa Inggris pembelajar dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menulis, membaca, mendengarkan dan berbicara. Para pembelajar juga merasa lebih nyaman dalam praktik di media sosial, karena tidak perlu berhadapan dengan publik secara langsung dan harus bicara dengan spontan. Mereka dapat mempraktikannya dibalik layar gadget tanpa perlu merasa gugup atau takut melakukan kesalahan.
Dengan media sosial,pembelajar dapat mencatat dan membagikan kemajuan mereka dalam pembelajaran bahasa Inggris. Mereka dapat mendokumentasikan perjalanan belajar mereka, menerima feedback, dan dukungan dari komunitas yang ia jalani. Melalui interaksi dengan orang dari berbagai negara, para pembelajar dapat terpapar dengan beragam aksen dan variasi bahasa Inggris. Hal ini membantu mereka menjadi lebih fleksibel dalam berkomunikasi dengan penutur asli dari berbagai latar belakang.
Manfaat yang bisa kalian dapatkan dari belajar melalui media sosial diantaranya adalah konten materi yang beragam, metode belajar yang seru, interaksi visual yang menarik, akses belajar gratis, konten yang tidak terbatas waktu sehingga kalian bisa belajar kapan saja dan dimana saja, dan dapat mengenal bagaimana native speaker menggunakan bahasa tersebut secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Melalui posting, komentar, dan interaksi lainnya di media sosial, para pembelajar dapat berlatih menulis dalam bahasa Inggris secara teratur. Selain itu, melalui paparan konten yang beragam, mereka dapat meningkatkan perbendaharaan kata dan memperkaya kosakata mereka. Media sosial seringkali menggunakan konten visual atau interaktif, seperti gambar, infografis, dan video singkat, yang dapat membantu memahami bahasa secara lebih intuitif dan menarik. Metode ini cocok bagi pembelajar visual atau kinestetik. Para pembelajar juga dapat berlatih berbicara dalam bahasa Inggris secara spontan. Mereka bisa mengikuti obrolan atau diskusi dalam bahasa Inggris dengan berbagai orang, yang membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berkomunikasi dengan lancar.