"Free Think Club" memulai diskusi dari kebingungan terkait perbedaan fase antara...
(1) Pre-modern versus modern,
(2) Modern versus postmodern.
Maka muncullah pertanyaan, "Habis postmodern apalagi, ya?".
-----
Ada yang memulai dari istilah #metaverse, tapi kemudian penelusuran sampai ke istilah #metamodernisme.
[20/11 03.58]: Modernism tdk mengakui keunikan. Gw membayangkan banyak dunia meta yg unik, punya karakter.
[20/11 03.58]: Wah, ini keren.
[20/11 04.32]: Kombinasi beberapa filsafat juga bs melahirkan term baru. Atau supaya mapan, setelah penemuan term baru, kita harus melengkapinya seperti apa bentuknya.
-----
META
-----
[20/11 04.56]: Metaverse jika dianggap metamodernism, maka termasuk postmo kah secara reality?
[20/11 04.58]: Belum bisa merasakannya. Sebab pola pikir masih terjebak timeline peradaban modern tadi.
[20/11 05.07]: In epistemology, and often in common use, the prefix meta- is used to mean about (its own category).Â
For example...
(1) Metadata are data about data,
(2) Meta-cognition (cognition about cognition),
(3) Meta-emotion (emotion about emotion),
(4) Meta-discussion (discussion about discussion),
(5) Meta-joke" (joke about jokes),
(6) Metaprogramming (writing programs that write programs).
(7) Metarule is a rule governing the application of other rules,
(8) Metagaming accordingly, means game about game,
(9) etc.
[20/11 05.08]: Berarti ada banyak versi meta, metaverse.
[20/11 05.10]: META-DISCUSSION. Contoh (rasanya)... Kayak sebuah grup chat (seperti  kita ini) lagi membahas podcast video tim lain. Gue rasa, ini masuk kategori meta.Â
[20/11 05.13]: Secara definisi menjadi DISCUSSION ABOUT DISCUSSION = Mendiskusikan "sebuah diskusi" lain di podcast. Atau... Kayak gosipin tetangga yang juga sedang bergosip tentang kita. Ini META-GOSSIP.
[20/11 05.18]: Ini gw paham. Fenomena gema.
[20/11 05.16]: Fenomena gema untuk meta-gossip. Tapi tidak dengan META-DATA. Meta-data tuh kayak #HyperlinkMindset kemaren. Ini gue kasih contoh...
[20/11 05.17]: Contoh meta-data ada di page "List of lists of lists".
[20/11 05.16]: Naini
[20/11 05.19]: Dalam kuantum krn semuanya terhubung di alam semesta, tinggal tarik 1 partikel, maka seluruh alam semesta akan ngikut titik tarik tsb. Spt kain yg dibentangkan terus ditarik tengahnya.
[20/11 05.20]: Tapi gue masih nyangkut di "post-modernisme" dari dulu. Maksudnya terkait "rasa", gegara terjebak timeline tadi.
[20/11 05.22]: Timeline yang mana?
[20/11 05.24]: #TimelinePeradabanModern kayak di page ini.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Modern_era
[20/11 05.26]: Ya, diawali dgn pemikiran Descartes, "Aku berpikir maka aku ada"
[20/11 05.28]: Berarti page timeline peradaban modern di atas bisa dipakai buat acuan masuk ke zaman #METAMODERNISME x y.
[20/11 05.31]: Di lain sisi jg melahirkan individualistik.
[20/11 05.32]: Enggak juga. Berkesan individualistik di dunia nyata, tapi di dunia maya kadang malah "gegap gempita".
*The Social Network - David Fincher
[20/11 05.32]: Itulah fenomena socmed.
[20/11 05.33]: Ya, namanya "di sisi lain".
-----
KESIMPULAN: Di era metamodernisme, istilah "meta" menghasilkan FENOMENA RASA yang berbeda-beda, sehingga membentuk karakter yang UNIK & SPESIFIK. Ini yang menjadikan penelusuran atau bahkan perwujudan tentang metaverse jadi menarik. Maka wajar @kompasiana punya tempat tersendiri bagi SIAPA SAJA (atau bahkan SIAPAPUN) yang berminat untuk menggali lebih dalam. Paling yang jadi masalah...
[19/11 02.41]: Ya, tp tampilannya masih "cartoon" kali, mungkin prototipe.
[19/11 02.43]: Ya gak harus 3D sih. Yang penting kan, KOMUNITAS METAVERSE jalan. 2D/3D kan hanya avatar kita di dunia maya. Kayak Warren Buffet yang masih KATRO perihal website, tapi tetep kaya2 juga.
[19/11 02.45]: Kebanyakan bicara tentang sisi potensial. Tapi lupa poin bahwa...
METAVERSE ---> BENEFIT ---> LEGAL TENDER ---> BASIC NEEDS ---> SURVIVE
-----
(#HistoryOfMetaverse #JenderalSiber, now)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI