Malam hari, atau di waktu-waktu senggang di rumah, otaknya terus berputar memikirkan usaha pengembangan pakan ternak, fermentasi dengan media cacing, pembuatan pupuk. Sesekali ia menambah pengetahuannya melalui internet, membaca dan belajar di ‘rumah pupuk’ yang ia dirikan di belakang rumahnya. “Malam selesai memberi makan sapi, belajar dan belajar di ‘rumah pupuk’ ditemani secangkir kopi dan musik, jadi asik juga,” kata Muslih. Pada waktu-waktu senggangnya pula, ia melayani jasa pengurusan STNK kendaraan bermotor. Waktu sehari, hampir tidak ada waktu yang terbuang percuma baginya. Dia sangat ingin memanfaatkan untuk berkativitas.
Saat ini, Muslih tidak hanya sekedar mengikuti sarasehan kelompok tani/ternak, atau pelatihan-pelatihan. Dia sudah mulai dipercaya untuk membagikan pengalamannya kepada peternak dan kelompok-kelompok tani. Bahkan kegiatan yang dilakukannya dibimbing langsung oleh dosen-dosen dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Sehingga percobaan dan pengembangan yang dilakukannya, dapat dilewati melalui tahap-tahap yang lebih benar dan lebih baik. Dari sana ia juga telah mendapatkan penghargaan-penghargaan atas keteladanannya menginspirasi warga masyarakat sekitar untuk membangun kemandirian. Dalam beberapa kesempatan, para mahasiswa UNDIP pun menjadikan kegiatan usahanya sebagai Praktek Kerja Lapangan (PKL).***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI