Bagi para pemenang, mendapatkan hasil jerih payah dengan berlimpah bukanlah sesuatu yang jahat. Namun, hasil indah tetaplah menyayat hati, saat dunia sekitar masih diliputi oleh derita kemiskinan. Hanya bersyukur kepada Pencipta karena tidak melarat adalah sikap egois dan tidak adil. Rejeki tak bermakna sempurna apabila sebatas dinikmati sendiri saja.
Dalam hal ini, manusia seringkali terkendala oleh rasa ingin langgeng selamanya. Mereka menganggap wajar dan tepat untuk mengumpulkan dan menyimpan kekayaan sebanyak-banyaknya dari hasil jerih payah sebagai bekal di hari tua. Padahal, masa depan manusia tidak diselamatkan oleh kekayaan itu sendiri. Harta hanyalah sarana untuk menggapai kebahagiaan sempurna.
Maka, andaikan benar Jakarta itu kaya, berarti penderitaan batin luar biasa di sana adalah kenyataan kemiskinan di seluruh nusantara. Lebih daripada itu, saya tidak mempunyai kompentensi apa-apa untuk dituangkan!