Mohon tunggu...
Arzsyi AtthahiraSatiri
Arzsyi AtthahiraSatiri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Islam 45 Bekasi

Halo semuanya, perkenalkan saya Arzsyi At-thahira Satiri. Saya seorang mahasiswa dari Universitas Islam 45 Bekasi Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuks Eksplorasi Diri

23 Juni 2023   23:13 Diperbarui: 23 Juni 2023   23:16 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Eksplorasi diri

Analisis SWOT pertama kali dicetuskan oleh Abert Humphrey pada tahun 1960-an. Tujuan analisis SWOT pada awalnya untuk mengevaluasi posisi strategis seorang individu di dalam sebuah organisasi. Ada pun itu, analisis SWOT diri sendiri bertujuan untuk dapat lebih mengenal kepribadian seseorang. Tujuan melakukan analisis SWOT pada diri sendiri yaitu:

  • Untuk mengetahui kelebihan dan kemampuan diri sendiri. Dengan  adanya kelebihan pada diri sendiri kemudian akan dimaksimalkan dan dimangaatkan dengan baik,
  • Untuk mengevaluasi kekurangan atau kelemahan diri sendiri,
  • Mencari peluang ata kesempatan yang dimiliki,
  • Mengidentifikasi ancaman atau tantangan yang ada.

Berikut adalah analisis SWOT diri saya sendiri.

  • Strengths (kekuatan)
  • Mengidentifikasi kekuatan-kekuatan pribadi yang membedakan dari orang lain. Bisa dilihat dari keterampilan, pengetahuan, pengalaman, kepribadian dan lainnya. Contohnya yaitu, keterampilan komunikasi yang baik. Saya memiliki kemampuan komunikasi lisan dan tulisan yang baik, hal ini memungkinkan saya untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan orang lain. Contohnya yaitu ketika melakukan presentasi di kelas atau memimpin sebuah rapat.

Kemampuan memimpin; saya mempunyai keterampilan untuk mempengaruhi, mengarahkan dan menginspirasi orang lain dalam mencapat tujuan bersama. 

Kreativitas; selama pandemic saya melakukan banyak hal, salah satu yang saya sukai yaitu membuat barang dari karton, kardus dan dari bahan-bahan lainnya yang mudah ditemui. Barang-barang yang sudah saya buat antara lain; kartu ucapan, frame foto, tirai jendela dari kertas origami, bunga dari kertas karton, dan lainnya.

Dedikasi yang tinggi: saya memiliki tingkat dedikasi yang tinggi terhadap tujuan yang saya tetapkan entah itu untuk diri saya sendiri atau hal lainnya. Saya juga bekerja keras untuk mencapai hasil yang di inginkan. Karena pada dasarnya manusia pasti bisa mendapatkan apa yang ia mau asalkan tekun, fokus pada tujuan, bekerja keras dan tentunya berdo'a.

  • Weaknesses (kelemahan)
  • Pada bagian ini yaitu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pribadi yang dapat menjadi hambatan dalam mencapai tujuan. Evaluasi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, tantangan yang dihadapi. Contohnya yaitu, kurangnya percaya diri: walaupun saya mempunyai kelebihan dalam komunikasi, akan tetapi apabila berbicara di depan public terutama di depan banyak orang yang banyak tidak saya kenal hal itu membuat saya tidak percaya diri. Bahkan saya bisa kesulitan untuk berbicara dengan benar atau berbelit.

Mengambil keputusan: dalam memimpin kesulitan terbesar saya yaitu mengambil keputusan dengan waktu yang cepat. Dalam mengambil keputusan saya harus menganalisis terlebih dahulu. Karena setiap keputusan akan membawa dampak baik itu baik atau buruk dalam tim, organisasi, atau individu secara keseluruhan bahkan bisa berdampak untuk kedepannya.

Rasa malas: saya rasa semua orang pastinya memiliki rasa malas. Seperti saya, terkadang jika ingin membuat sesuatu rasa malas bisa saja tiba-tiba datang tanpa sebab dan akibat. Biasanya saya malas untuk mencari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu barang. Bahkan ketika barangnya sudah dibeli dan terkadang ada saja yang lupa di beli dan akhirnya malas untuk membeli lagi dan pada akhirnya tidak dikerjakan.

  • Opportunities (peluang).
  • Pada bagian ini kita akan mengidentifikasi peluang-peluang eksternal yang dapat kita manfaatkan untuk mencapat tujuan. Kita bisa melihat atau mempertimbangkan dari adanya perubahan sosial, tren industri, dan perubahan lingkungan yang dapat memberikan keuntungan.
  • Pada peluang bagian ini saya memiliki peluang yaitu, keterampilan kolaborasi yang efektif. Dengan memiliki komunikasi yang baik, saya bisa bekerja secara efektif dalam sebuah tim dan berkolaborasi dengan anggota tim lainnya. Saya juga bisa menyampaikan pendapat saya dengan baik sehingga dapat menciptakan suasanya yang bagus dalam tim. Keterampilan komunikasi yang baik juga merupakan asset yang sangat dihargai di dunia kerja nantinya.
  • Threats (ancaman)
  • Mengidentifikasi ancaman-ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan. Dengan mempertimbangkan persaingan, perubahan teknologi, dan yang dapat menghalangi kesuksesan. Contohnya yaitu, persaingan yang ketat. Dalam dunia kerja yang menjadi ancaman terbesar yaitu persaingan yang sangat ketat. Salah satunya yaitu dalam pengalaman. Pengalaman tidak bisa dibeli dengan apa pun sekali pun itu uang dalam jumlah yang besar. Memiliki kualifikasi yang serupa juga menjadi sebuah ancaman bagi diri kita sendiri.

SELF EXPLORATION

Self exploration adalah sebuah proses penjajahan dan pemahaman diri yang melibatkan refleksi mendalam terhadap nilai-nilai, minat, bakat, keinginan, kekuatan, kelemahan, dan tujuan hidup seseorang. Tujuan dari self exploration adalah untuk memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang siapa kita sebenarnya, apa yang  ingin kita capai, dan bagaimana kita ingin hidup (gaya hidup seperti apa).

Self exploration tentunya membawa berbagai macam manfaat, yaitu pemahaman diri yang lebih mendalam. Mengidentifikasi keinginan dan tujuan, dapat membantu kita mengarahkan hidup dengan lebih jelas dan memotivasi hidup seseorang. Peningkatan percaya diri, pengembangan hubungan yang lebih bermakna, mampu memahami dan berhungan baik dengan orang lain. Tentunya dalam mencapai sebuah tujuan yaitu terdapat proses. Dalam self exploration ini saya menonton video untuk membuat suatu barang lalu saya kreasikan kembali, mencoba berlatih di cermin agar saya bisa melihat gestur saya ketika sedang public speaking, bahkan mencoba untuk menjadi mc (master of ceremony).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun