Mohon tunggu...
Muhammad Arzil Yusri
Muhammad Arzil Yusri Mohon Tunggu... -

Hidup bukan hanya sekedar tertawa dan hura-hura

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bukan Barcelona

12 Desember 2014   22:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:25 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang anda pikirkan ketika disebut Sepak Bola atau tetangga kita bilang Bola Sepak? Lapangan? Bola? Atau Gooooool...? Benar dan tidak salah lagi. Itulah yang ada dalam pikiran kita ketika olahraga paling populer itu disebut. Bahkan karena populernya, bukan saja laki-laki remaja dan dewasa menyukainya, sampai anak-anak, dan sangat menakjubkan adalah olahraga ini juga di sukai oleh kalangan Hawa dari anak-anak sampai yang tua-tua. Tulisan ini bukan masalah Leonel Messi dan Record nya dan bukan juga pembahasan kesuksesan Barcelona dalam beberapa tahun terakhir ini. Mulai dari liga Spain sampai merajai Eropa bahkan Dunia. Dan bukan juga pembahasan tentang Neymar, Suarez yang menghabisi club kaya PSG beberapa hari yang lalu. Tapi ini hanya memutar kembali memori terindah sewaktu "merumput" dulu. Tidak begitu lama, kira-kira 5 tahun silam di sebuah sekolah agama. Sebuah sekolah yang terletak tidak begitu jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu Riau. Sekolah itu kami Sebut PPKHW. Dan dikenal dengan Pondok Pesantren Khalid Bin Walid. Tentu anda kenal bukan? Jujur ku akui bahwa aku mencintaimu..eh maksudnya aku menyukai olahraga sepak bola sejak kecil. Tapi aku hanya lebih suka bermain dari pada menonton. Itulah sebabnya aku tidak kenal pemain-pemain Top Dunia saat itu. Aku hanya kenal Hendro Kartiko, Bima sakti, Kurniawan karena mereka bermain untuk PSPS Pekanbaru. Dan untuk pemain dunia aku hanya kenal Rivaldo, David Beckham dan Batistuta. Tapi lain aku, lain mereka. Sebut saja namanya Okan. Salah seorang senior di PPKHW. Selain pemahaman dan pengetahuannya soal agama yang begitu wow.Beliau juga seorang yang boleh di bilang hapal semua pemain dan Club Dunia. Sebut saja,Eric Cantona di MU, Zidane Zidane di Juventus dan R. Madrid. Maldini di AC Milan, Johan Cryuf di Barcelona dll. Kebayang gak dari umur berapa beliau jadi pemerhati sepak bola dunia. Luar biasa bukan? Hawa panas Sepak Bola tidak hanya dirasakan oleh pemain-pemain dan Club dunia. Tapi juga para santri di PPKHW. Dan hari terindah itu adalah hari-hari ketika ujian selesai dan menunggu Rapor dibagikan. Bagi yang Lulus silahkan pulang  dan bagi yang belum lulus beberapa Mata Pelajaran eitsssssssss Tunggu sebentar sehari atau seminggu. Pokoknya Indahhhhhh. Singkat Cerita. Class meeting dimulai dan olahraga paling favorite adalah Football. Peluit panjang pertanda permainan dimulai. Aku dan bahmi teman duetku mengoper bola di titik tengah lapangan. Akhirnya gooooool satu kosong untuk kekalahan kami. Ayo semangat ujar ku, karena saat itu aku diamanahkan sebagai captain team. Bola kembali ke titik tengah dan kali ini shoot kaki kananku memaksa penjaga gawang lawan untuk memungut bola dari gawang dan score imbang satu-satu. Siapa mengira bahwa kami main damai-damai saja. Waktu berjalan dan score masih imbang. sang pemenang akan lanjut ke babak selanjutnya dan bagi yang kalah bukan berarti menang dan  harus berhati besar menerima kekalahan. Tapi tidak dengan Iim, captain team lawan yang sangat ngotot gol kedua ku di anulir, karena offside. Jujur aku tidak tahu sama sekali. Karena permainan dipimpin oleh seorang wasit sebagai pengadil dan sportifitas fair play seharusnya menghormati keputusan itu bukan malah menyerang wasit dan protes terhadap panitia untuk pertandingan di ulangi. Malamnya dimulailah rapat menetukan kebijakan dan sidang atas tudingan Iim. Aku dan Iim dihadirkan oleh pengurus Osip. Dan juga wasit tentunya. Gak sampai memukul meja sih, semua berjalan lancar, adil dan sejahtera. Keputusan panitia tetap mengesahkan gol, karena memang gak pernah terjadi pertandingan diulangi. Dan kamipun lanjut ke babak semifinal. Sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Puas karena hasil kerja keras. Kenapa tidak? Team ku yang berisi pemain amatir semua termasuk aku. Bisa menang 2-1 atas team unggul. Peristiwa mengajari akan pentingnya kepercayaan diri dan usaha, tapi tidak lupa doa. Usaha tanpa doa itu sombong dan doa tanpa usaha itu sia-sia. Begitulah Kira-kira. Tulisan ini  aku buat untuk mengenang kejadian yang lucu-lucu dan indah-indah. Ini baru satu dari ratusan peristiwa terindah yang pernah kita alami. Semua kita tentu memiliki masa lalu yang indah. Tapi harus di ingat bahwa seburuk apapun masa lalu yang kita alami, ingat dan ingat masa depan masih suci dan bersih. Maka jangan Kotori hanya dengan kenangan masa lalu yang suram atau bahkan mengulanginya. Super sekali bukan? Jumah Barokah. Edisi merindukan suasana Nyantri. Dan PPKHW selalu di hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun