Mohon tunggu...
Arzia Mayla
Arzia Mayla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya Jurusan Psikologi

Seorang mahasiswa jurusan psikologi yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pembangunan Jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bengkel Motor di Pemukiman: Dari Gangguan Pendengaran hingga Kesehatan Mental

24 Oktober 2024   22:28 Diperbarui: 24 Oktober 2024   22:51 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di balik suara bising bengkel motor yang sering kita dengar sehari-hari, ada ancaman tak terlihat yang mengintai kesehatan mental. Deru mesin, dentingan logam, dan kebisingan konstan bukan hanya gangguan sesaat, tetapi polusi suara yang perlahan merusak ketenangan jiwa. Namun, bagaimana jika kebisingan itu bukan lagi gangguan sesaat, melainkan menjadi teman yang setia di setiap jam bangun kita? Mungkin bagi pengendara motor, suara mesin yang meraung di bengkel adalah hal biasa. Tapi bagi tetangga bengkel, suara itu bisa menjadi penyebab stres yang merusak keseharian dan kesehatan mental. Lalu, bagaimana polusi ini mempengaruhi kesehatan mental kita?

Dalam hidup bertetangga, hendaknya kita ingin memiliki lingkungan rumah yang tentram, damai, tetangga yang baik, ramah dan minim konflik. Namun, apa jadinya jika kita bertetangga dengan bengkel motor, yang setiap harinya terdengar suara berisik dari knalpot? Semua hal di atas hanya akan menjadi angan-angan, kita akan setiap hari terpapar polusi suara atau kebisingan. Hal ini tentu begitu menjengkelkan, apalagi jika kita sedang membutuhkan ketenangan karena beban kerja di kantor, sakit, atau hal personal lainnya.

Stres Lingkungan dan Polusi Suara

Stres lingkungan adalah reaksi fisik dan mental terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar, yang dianggap sebagai respons utama terhadap kondisi fisik di sekitarnya (Jamdade, 2020). Untuk menghindari reaksi fisik dan mental yang buruk, hendaknya kita menciptakan lingkungan yang berkualitas. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Leuwol et al. (2023), masyarakat dengan kualitas lingkungan yang baik cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang baik pula. Salah satu bentuk stres lingkungan yang sering ditemui di kota besar adalah kebisingan atau noise.

Kebisingan atau noise merupakan suara yang tidak diinginkan, biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti frekuensi, durasi, intensitas, dan interval (Steg & De Groot, 2019). Kebisingan dapat berasal dari berbagai sumber, misalnya klakson kendaraan yang berasal dari lalu lintas. Selain itu, kebisingan juga dapat berasal dari suara alat berat, pabrik-pabrik besar, musik yang keras, dan suara kendaraan. Paparan kebisingan mesin bengkel dan industri dalam jangka waktu lama dapat merusak kesehatan, salah satunya menyebabkan penurunan daya pendengaran (Pitaloka & Setiawan, 2022). Nah, bengkel motor menjadi salah satu penyumbang kebisingan di lingkungan masyarakat.

Efek Kebisingan pada Masyarakat Sekitar

Bengkel motor, terutama yang berlokasi di daerah pemukiman, sering kali beroperasi dari pagi hingga sore, bahkan sampai malam hari. Dampak yang diberikan jelas bukan hal yang sepele, seperti waktu istirahat yang berkurang, pendengaran terganggu karena terlalu sering mendengar, kenaikan tekanan darah, perubahan irama jantung, bahkan efek psikologis bagi masyarakat sekitar. Hal ini didukung oleh studi yang dilakukan Tzivian et al. (2015), bahwa polusi udara dan kebisingan secara signifikan mempengaruhi tingkat kecemasan, depresi, dan bisa berdampak pada gangguan aktivitas sehari-hari.

Apalagi, jika di dalam rumah ada anak kecil atau bengkel dibangun dekat dengan sekolah, yang dikhawatirkan akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Menurut Devlin (2018), anak-anak yang terpapar kebisingan terus-menerus dapat membuat anak kurang bersemangat dalam belajar, malas berinteraksi dengan teman sebaya, dan orang dewasa. Meskipun kebisingan tidak selalu merusak pendengaran, hal ini dapat menciptakan lingkungan yang membingungkan bagi anak-anak kecil, sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif serta sosio-emosional mereka.

Bukan hanya itu, yang lebih gawat adalah dampak psikologis yang dapat dialami masyarakat sekitar bengkel motor ini. Suara deru mesin ataupun suara knalpot motor mungkin menjadi kesenangan tersendiri bagi pecinta otomotif, berbeda dengan masyarakat biasa. Namun, sebenarnya suara yang keras tersebut dapat mengganggu pendengaran, bahkan jika pendengar mengganggap suara-suara ini menyenangkan (Bechtel & Churchman, 2002).

Dampak Ekstrem Kebisingan pada Perilaku

Menurut Bechtel dan Churchman (2002), kesal, tertekan, dan tidak bahagia merupakan respon psikologis yang terjadi akibat terus terpapar kebisingan siang dan malam. Lebih daripada itu, kebisingan bisa berdampak pada ketidakstabilan mental yang lebih besar, depresi, bahkan memicu tindakan agresif seseorang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berita mengenai tindakan agresif bahkan hingga kriminal dengan motif terganggu akan suara bising yang dihasilkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun