Mohon tunggu...
arzeti shabil
arzeti shabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Ketergantungan pada AI: Menelusuri Batas Antara Manfaat dan Risiko

26 Oktober 2024   19:00 Diperbarui: 26 Oktober 2024   19:52 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

1.Masalah privasi

Mengandalkan kecerdasan buatan sering kali melibatkan pengumpulan dan analisis data pribadi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan informasi. Data yang dikumpulkan oleh perusahaan dapat disalahgunakan, dan kebocoran data dapat membahayakan individu. Ketika kecerdasan buatan digunakan untuk memprediksi perilaku atau preferensi individu, risiko pelanggaran privasi meningkat.

2.Menurunnya keterampilan manusia

Ketergantungan yang berlebihan pada kecerdasan buatan menyebabkan penurunan keterampilan manusia. Ketika teknologi mengambil alih tugas sehari-hari, keterampilan seperti analisis kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas sering kali terabaikan. Hal ini berpotensi menciptakan generasi yang tidak mampu mengatasi tantangan yang tidak dapat diselesaikan oleh teknologi.

3.Adanya bias dalam algoritma

Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan kecerdasan buatan adalah bias dalam algoritma. Kecerdasan buatan dilatih menggunakan data yang ada, yang menunjukkan kerugian atau prasangka sosial. Misalnya, sistem rekrutmen AI cenderung memilih kandidat berdasarkan informasi latar belakang yang tidak akurat dan memperkuat diskriminasi ras atau gender. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan untuk melatih AI representatif dan bebas dari bahaya.

4.Ketidakpastian dan keusangan etika

Ketergantungan pada kecerdasan buatan juga menimbulkan pertanyaan etika yang sulit. Siapa yang bertanggung jawab jika AI bermasalah dan menyebabkan kerugian? Misalnya, untuk kecelakaan yang melibatkan mobil tanpa pengemudi, tanggung jawab hukum bisa jadi ambigu. Kerangka hukum dan etika yang kuat diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.

Menjaga keseimbangan kita: cara yang dapat kita lakukan

1.Mengembangkan kebijakan dan peraturan

Untuk mengelola risiko yang terkait dengan ketergantungan pada kecerdasan buatan, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk mengembangkan pedoman dan peraturan. Hal ini mencakup perlindungan data pribadi, transparansi dalam penggunaan algoritma dan pedoman etika untuk pengembangan kecerdasan buatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun