Setitik rindu berbalas dengan alunan lagu
Menghantarkan setiap nikmat yang mengiris dirimu
Aduhai, elok nian permata yang kau kenakan
Yang menyimpan beribu-ribu perasaan
Diatas puing-puing cinta kau mengais meminta lalu pergi
Tak sedetik pun kau hiraukan desahan angin yang memanggilmu berteriak
Kau lupakan senagaja kenangan ke dalam gelombang air yang beriak
Menatap sendu senja yang terus kembali memanggil hati ini
Hati ini mengapung terombang-ambing di atas pusara kehidupan
Demi menunggu purnama yang entak kapan berhenti bersinar
Andai masih tetap pada hati ini
Membiaskan penuh jiwa pada cahaya
Cahaya pun entah tampak ataupun tidak
Tetaplah cahaya yang menuntunku dalam kehidupan
Kehidupan keras dan lamban
Yang menyoraki dirimu dan kesepian
Kasihku, alunan lagu itu akan mengalun bersamaan suasana hatimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H