Setitik rindu berbalas dengan alunan lagu
Menghantarkan setiap nikmat yang mengiris dirimu
Aduhai, elok nian permata yang kau kenakan
Yang menyimpan beribu-ribu perasaan
Diatas puing-puing cinta kau mengais meminta lalu pergi
Tak sedetik pun kau hiraukan desahan angin yang memanggilmu berteriak
Kau lupakan senagaja kenangan ke dalam gelombang air yang beriak
Menatap sendu senja yang terus kembali memanggil hati ini
Hati ini mengapung terombang-ambing di atas pusara kehidupan
Demi menunggu purnama yang entak kapan berhenti bersinar
Andai masih tetap pada hati ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!