Mohon tunggu...
Ary Wibowo
Ary Wibowo Mohon Tunggu... -

adalah desainer grafis yang juga menulis cerpen dan puisi. suka menikmati pagi di taman kota sambil bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiga Jam Setelah Senja

4 Agustus 2010   10:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga jam setelah senja Alin, tubuhku seperti jatuh dari langit dan gemetar. Ada nyeri di punggungku. Kabel dan serat optik tumbuh menjadi sulursulur di leher dan tulang belakang. Aku manusia urban entah dari planet mana, meringkuk di sudut kamar dan membiarkan punggungku dicabik cabik jarum jam. Aku tidak menangis Alin, tidak pula menggerutu, karena ibuku bilang jangan pernah menangis karena nyeri di punggungmu. Ibuku pernah bilang, punggungku akan robek karena sepasang sayap tumbuh keluar. Apakah kau akan menangis Alin, jika kau punya sayap dipunggungmu besok pagi?
Malam ini tidak ada perayaan Alin, bendabenda di kamarku duduk di tempat masingmasing tanpa bicara. Aku juga tidak bicara, tersungkur dalam diam dan mencoba berbisik padamu, tentang sayap yang sedang tumbuh di punggungku.

Jakarta, 16 Juni tahun lalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun