butiran air saling berkejaran, berlomba untuk segera sampai ke bumi
menatapnya, perlahan mengosongkan pandangan
suaranya membangunkan sebagian kisah masalaluku
baunya menyempitkan dada, menumbuhkan kerinduan
tiap tetesnya memutar memori, lalu berhenti setelah sampai pada 12 tahun yang lalu
ketika itu aku berumur 10 tahun
nampak gadis kesil, menatap luas pematang sawah yang berundak-undak yang membentang di depan rumah yang ditinggalinya ketika itu
sorot matanya menyampaikan kebahagiaan
garis di wajahnya memberitahu bahwa ia sangat menikmati setiap detik waktu yang dijalaninya
hatinya berbisik, terimakasih ya Allah. Engkau telah memberiku kakak yang sangat memperhatikanku.
namun, beberapa hari setelah itu. ketika seseorang datang, menjemputnya, membawanya kembali ke rumah orangtua.