keluarlah tetes-tetes air dari kedua matanya
tidak ingin ada yang melihat, segera ia mengusapkan tangan ke wajah
membersihkan air yang membanjiri kedua pipi
ia kira, dengan begitu akan menghapus jejak kesedihannya
kakak, akankah engkau mengajakku kesini lagi pada liburan selanjutnya?
namun ia hanya menyimpannya sendiri, tidak berani meminta
dan ketika libur sekolah kembali datang, dihabiskannya dengan kedua orangtua dan teman-temannya.
kakak, kenapa tidak lagi mengajakku meramaikan tempat tinggalmu?
tidakkah engkau tahu, aku sangat merindukanmu?
kini, ketika awan mulai menumpahkan apa yang bersemayan di dalamya.
aku pun ingin menumpahkan sebagian dari apa yang bersembunyi di dalam hatikuÂ