GUNDIK RUPIAHÂ
berulang kau poles lipstik di bibir
bedak-bedak berkali kau tabur
menjadi topeng bopeng wajah melebur
parfum mewah kau semprot menyembur
ketika birahi usai kau umbar
malu hilang dari sadar
inilah lakumu dihadap tatap mata nanar
peluh maksiat bertabur rupiah
keruh pekat dilabur juriah
kau jual pongah molek tubuh
demi rupiah dari dari kantong letih buruh
sadarlah wahai pendosa!
hentikan godamu pada mosa
atau engkau memang serupa?
yang senang dalam lupa!
benar kau tak meronta
kala hasrat mulai gontai
padahal seribu kitab suci menolak
lalu aku berteriak mengajak
kembalilah pada jejak yang laik
biar tak lagi napsu dibudak
rupiah dicari tak harus jadi gundik
Ary Toekan
Larantuka, 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H