Mohon tunggu...
Ary Surya
Ary Surya Mohon Tunggu... Administrasi - Perjalanan 1000 Mil Diawali dengan Satu Langkah Kecil

Pernah kuliah di manajemen keuangan, lulus ilmu pemerintahan. Sekarang bikin dan jualan rumah sederhana sampai mewah serta nyambi jualan mainan & hobi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerupuk Seni dan Kehidupan

9 Mei 2024   23:15 Diperbarui: 9 Mei 2024   23:42 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin ada yang pernah makan nasi dengan lauk kerupuk? Atau nasi dengan kecap plus kerupuk. Atau kerupuk yang ditengahnya diisi nasi?

Anak sayapun entah karena melihat saya, keturutan. Pemadam kelaparan sementara meminjam istilahnya.

Dulu mungkin karena gang masih besar dan jalanan masih lenggang, tukang kerupuk yang memanggul kaleng silinder besar itu bisa bebas kesana kemari menjajakan dagangannya. Selain itu kantong plastik kala itu sedikit variasinya atau mungkin "mahal".

Bagaimana jika konsumen langsung yang membeli? Biasanya pembeli mempunyai toples atau kaleng persegi itu walau tidak ada jendelanya. Atau dimasukkan ke kaleng biskuit yang bergambar tidak ada bapaknya itu. Mungkin gegara hal itu banyak kaleng yang bergambar tidak ada bapaknya itu diisi renginang atau kerupuk hingga saat ini.

Begitulah zaman ke zaman ada sesuatu yang bisa dibicarakan dan dituangkan. Kerupuk saat ini berdiameter semakin mengecil, karena berkelahi dengan bahan yang semakin tidak singkron dengan harga penjualan.

Akankan kemudian cucu saya memakan kerupuk dengan diameter 1 atau 2 cm? Ternyata sudah ada, seblak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun