Memasuki tahun awal politik, belum ramai tapi setidaknya aroma-aroma kampanye terbuka, tertutup, tersurat serta tersirat sudah berseliweran di media sosial atau dibisik-bisik tetangga. Bahkan ada bakal calon yang sudah melantai ke segala penjuru nusantara. Dan itu sah-sah saja. Selain tidak ada kewajiban, beliaunya juga memang sudah dinobatkan menjadi bakal calonnya presiden sebuah partai. Walaupun belum tentu lolos dan sah juga. Karena harus memiliki dukungan minimal 20 persen atau sekira 115 kursi milik parpol di DPR.
Bukan itu yang akan dibahas. Koalisi pemilu untuk presiden dan wakilnya di tahun 2024 akan sangat menarik. Karena ada 3 parpol yang memiliki persentasi kursi di DPR yang banyak. Ini bisa diartikan, walaupun tidak mesti. Akan ada 3 pasangan calon presiden dan wakilnya.
Terlalu dini untuk menyebutkan calon presiden yang akan mendaftar di Oktober 2023 nanti. Tidak bisa diprediksi juga karena belum terbaca total. Ada parpol malah menarik kembali penobatan bakal calonnya.Â
Jika dikaitkan dengan fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini yang sedang viral yakni permainan Lato-lato atau tek tek atau apalah nama lainnya itu.
Secara permainan zadul ini mempertemukan dua bandul sehingga menimbulkan suara yang khas. Walaupun jika didengar lama kelamaan bikin pusing juga.
Ini menandakan akan ada beberapa poin penting. 1. Ada kompetisi 2. Ada yang berbunyi 3. Konstan dan 4. Berirama.
Kompetisi sudah jelas, karena bermain lato-lato itu butuh dua bandul yang beradu. Alias harus berani beradu. Kuat dan nantinya pasti akan menimbulkan bunyi serta agar berbunyi nyaring harus konstan dan berirama jika dimainkan bersama-sama secara harmoni.
Tapi ada juga yang mengartikan, jangan mau diadu-adu. Nantinya pusing kepala.
Kenapa dibuat cucokulogi semodel ini? Karena sepanjang hidup fenomena-fenomena yang terjadi disehari-hari selalu ada sangkut pautnya, besar ataupun kecil.
Pemilihan presiden dan wakilnya di 2024 adalah pemilihan presiden dan wakilnya yang akan sangat kompetitif, nyaring, konstan dan harmoni.
Semoga saja demikian adanya.
Tuhan melindungi Indonesia. Jaya jaya jaya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H