Pendidikan politik yang objektif serta memberikan suasana yang tenang baik secara keamanan maupun secara kebatinan.Â
Pemilih mengambang jika mendapatkan informasi yang salah apalagi diracuni oleh isu-isu SARA akan menyebabkan kejanggalan pemilih pada tahapan selanjutnya. Kekecewaan mendalam ketika ia memilih kontestan tapi yang dipilihnya banyak melakukan pengingkaran janjinya saat berkampanye. Bisa jadi nantinya memilih tidak menggunakan hak pilihnya kembali.
Pemilih model ini sangat rentan berpindah-pindah pilihan. Ia lebih kepada hembusan arah angin konstelasi politik dan atau pandangan politik teman sepergaulan, sejawat, kolega atau keluarga. Tak ada satu kepastian ia akan jatuh memilih siapa bahkan pada detik-detik terakhir sekalipun.
Pemilih mengambang melepas status mengambangnya ketika pemilih sudah menjatuhkan pilihannya pada satu kontestan jauh hari sebelum pemilihan diselenggarakan. Saya ucapkan selamat kepada Anda sekalian yang sudah menjatuhkan pilihannya.Â
Namun begitu, pemilih mengambang melekat pada semua orang sejak pemilihan kepala daerah dan presiden diberlakukan. Seorang pemilih fanatik suatu partai politik namun pada satu kesempatan lain ia adalah pemilih mengambang ketika pemilihan kepala daerah atau presiden, karena konstestan bisa berubah-rubah sepanjang waktu, sudah tidak terikat pada fanatisme partai politik dan bagaimana penilaian pemilih terhadap kinerja, reputasi, kredibilitas yang dipilihnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H