Mang Iyay bercerita bahwa Mang Yaya lah yang berhasil mengusir hantu jempol itu.
"Hebat!" teriak saya tak menyangka akan kehebatan Mang Yaya.
Padahal Mang Yaya orang biasa saja, tapi beliau memang rajin beribadah dan gemar membantu orang tua.
Mang Iyay bercerita kembali bahwa Mang Yaya berhasil "mengalahkan" hantu jempol itu secara tidak sengaja.Â
"Bagaimana tuh, Mang?" tanya saya penuh penasaran.
"Ketika itu sekitar pukul sepuluh malam, Mang Yaya berjalan seorang diri melewati langgar hendak buang air besar di empang pak haji Saud tak jauh dari langgar." Mang Iyay berhenti sebentar dengan mimik menerawang seakan membayangkan kejadian saat itu.
Saat itu Mang Yaya dengan kesalnya karena sudah kebelet ingin buang air besar, berjalan kaki tergopah-gopah namun dikagetkan tiba-tiba oleh penampakan si jempol yang mendadak melintas didepan matanya.
Karena tangan kiri Mang Yaya saat itu sedang memegang sarung dan tangan kanannya memegang kopiah, secara tidak sengaja, kelingking kanannya Mang Yaya menelunjuk.
Tak lama setelah itu terdengar suara gemuruh dan cahaya terang benderang sesaat lalu perlahan memudar kembali kepekatnya malam.
"Ahhhhhhhhhhhhhhhh... dasar, Mang Iyay ini!" saya sembari berlalu dari beliau.Â
Â