Mohon tunggu...
Ary Surya
Ary Surya Mohon Tunggu... Administrasi - Perjalanan 1000 Mil Diawali dengan Satu Langkah Kecil

Pernah kuliah di manajemen keuangan, lulus ilmu pemerintahan. Sekarang bikin dan jualan rumah sederhana sampai mewah serta nyambi jualan mainan & hobi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilihan Presiden Menghilangkan Keramahan Rakyat

13 Juli 2014   18:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan presiden sudah terlewati, saat ini KPU sedang bekerja keras untuk merekapitulasi hasil pemungutan suara. Semua tahapan penghitungan harus dilaksanakan demi menghasilkan pemilihan umum yang bersih, jujur dan adil.
Indonesia terkenal akan keramahannya, sangat terbuka dan baik kepada setiap orang yang berkunjung ke negaranya. Mungkin salah satu sebab inilah kita pernah dijajah oleh kompeni dan rekan-rekannya.
Jaman sudah berubah, Indonesia sudah menjadi salah satu negara dengan perekonomian yang besar, negara yang sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, Indonesia sebagai negara yang berpenduduk besar, 250 juta jiwa yang merupakan pasar potensial bagi negara-negara maju memasarkan produknya.
Mendapati berita dari status teman-teman di media sosial kalau kita sedang kedatangan tamu, mantan presiden Amerika Bill Clinton. Saya sedikit heran, kenapa kedatangan beliau dianggap sebagai hal yang bisa mempengaruhi negara dalam berdemokrasi.
Namun, jika diperbolehkan saya berpendapat mengenai kedatangan Bill Clinton kesini merupakan suatu kehormatan besar, mengenai kepedulian dunia kepada bangsa kita yang sedang dalam tahap belajar tertib politik. Dan bukan tidak mungkin beliau banyak memberikan saran kepada kita bagaimana mengatasi kegalauan rakyat dengan pemilihan presiden 2014.
Kita tahu, kedua kubu mengklaim kemenangan dalam pilpres, berdasarkan quick count dan real count dari saksi mereka. Hal tersebut merupakan potensi konflik horizontal. Semua pemimpin di dunia ini tidak ada yang menghendaki kekacauan di negara yang mereka pimpin.
Saya berbaik sangka dengan kehadiran beliau akan meredam para elite politik dalam memperoleh kekuasaan agar cara-cara yang mereka tempuh tidak mengakibatkan kerugian yang berdampak fatal bagi pertumbuhan ekonomi dan keberlangsungan hidup serta politik rakyat Indonesia.
Tuhan melindungi Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun