Pada aspek pemeranan, terlihat tidak ada yang miscasting dalam “Surga”.Fedi Nuril tampil sangat mengesankan sebagai Prasetya yang memiliki karakter lembut, sederhana dan penolong.Postur tubuhnya yang tinggi ramping mendekati kurus, sangat cocok untuk sosok Pras yang penuh beban hidup karena poligami dan masa kecilnya yang memprihatinkan.Ayah Pras pergi meninggalkannya sedangkan ibunya mati bunuh diri.
Tak kalah memukaunya adalah penampilan Laudya Cynthia Bella sebagai Arini, wanita cerdas, intelek dan relijius. Suasana batin Arini saat jatuh cinta, saat diliputi kebahagiaan berumahtangga, dan saat menghadapipersoalan poligamiayahnya dan poligami suaminya tercinta padahal ia anti poligami, berhasil diekspresikan Bella dengan takaran emosi yang pas laiknya seorang wanita yang memiliki kecerdasan emosional danintelektual tinggi.
Untuk pemeran lainnya nampak rata-rata memiliki kemampuan akting yang memadai. Sitoresmi bermain apik sebagai perempuan jawa yang lembut, sabar dan nrimo meskipun suaminya diketahui memiliki wanita simpanan.Sementara Vitta Mariana yang berperan sebagai Lia,cukup konsisten aktingnya sebagai wanita berpendidikan tinggi yang anti poligami.
Untuk aspek penyuntingan gambar, rasanya sangat pantas diberi acungan jempol.Pada sisi ini, terlihat adanya desain penyuntingan gambar yang kreatif dan memiliki sentuhan emosional yang kuat.Rangkaian gambar yang tersaji, bukan cuma komunikatif tetapi juga keren dan mempertegas karakter “Surga” sebagai sebuah film drama reliji.
Alhasil, “Surga” adalah film bagus.Tidak heran jika peredaran “Surga” diketahui kemudian berjalan sukses. Sampai memasuki hari edar ke 28, menurut H. Zairin Zain selaku Co Executive Producer, film ini berhasil meraup penonton hingga 1,45 juta orang. Suatu pencapaian yang membuat “Surga” menjadi film box office nasional tahun 2015. Selamat!****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H