Mohon tunggu...
ary image
ary image Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Melihat dunia dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Fenomena Politik Gentong Babi di Pilkada Kabupaten Tangerang 2024

4 Mei 2024   13:13 Diperbarui: 4 Mei 2024   13:20 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi politik gentong babi/dokpri

POLITIK gentong babi adalah salah satu idiom perpolitikan yang merujuk pada suatu tindakan yang seharusnya tidak dibenarkan.

Nama lain politik gentong babi adalah pork barrel politics. Sebenarnya politik semacam ini banyak dilakukan, namun sering kali tidak disadari.

Dikutip dari jurnal Politik Pork Barrel di Indonesia (2011) oleh Antonius Saragintan dan Syahrul Hidayat, "Politik gentong babi adalah usaha petahana (incumbent) untuk menggelontorkan dan mengalokasikan sejumlah dana, dengan tujuan tertentu."

Dari makna tersebut, penulis berpendapat bahwa aroma politik gentong babi sudah tercium di Pilkada Kabupaten Tangerang mendatang. Pendapat ini begitu kuat, sesat melihat seorang panglima Aparat Sipil Negara (ASN) Moch. Maesyal Rasyid yang akan maju pada Pilkada 2024.

Maesyal Rasyid, dikenal sebagai bakal calon bupati dalam Pilkada 2024 mendatang, baru-baru ini membagikan bantuan sosial (bansos) tunai kepada warga lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tangerang.

Bansos ini diperuntukkan kepada 1.000 lansia, masing-masing mendapatkan Rp2 juta. Acara penyaluran bansos ini berlangsung pada Selasa, 30 April 2024, di Gedung Diklat Kitribakti Kecamatan Curug.

Pada saat penyaluran bansos tunai atau BST tersebut, Maesyal Rasyid berperan sebagai sekretaris daerah (Sekda). Ia sebelumnya telah mendaftar sebagai bakal calon Bupati Tangerang untuk Pilkada Kabupaten Tangerang 2024 ke beberapa partai politik, termasuk Partai Demokrat, PKB, dan partai lainnya.

Pada plakat tanda simbolis bansos tunai (BST) Lansia dengan tulisan "Bantuan Sosial Tunai Rp2.000.000/KPM Tahap 1 Penanganan Kemiskinan Ekstrem Untuk Lanjut Usia Kabupaten Tangerang," terpampang foto Maesyal Rasyid dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang.

Plakat ini menjadi bagian dari acara penyerahan bantuan sosial tunai kepada lansia di Kabupaten Tangerang yang dilakukan oleh Maesyal Rasyid.

Bantuan sosial tunai (BST) Lansia yang dibagikan itu disebut merupakan bagian dari peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang diperingati setiap tahun pada tanggal 29 Mei. Saat penyerahan bansos dilakukan, peringatan HLUN masih satu bulan lagi ke depan.

Strategi ini mirip yang dilakukan oleh presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) kemarin. Menurut Film Dirty Vote diduga Jokowi berambisi memenangkan anaknya Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Bedanya Jokowi untuk buah hatinya, sedangkan Sekda Maesyal Rasyid untuk kepentingannya menjelang kontestasi Pilkada 2024 mendatang. Namun sama-sama diduga melakukan strategi yang tidak dibenarkan ini lantaran dianggap menodai demokrasi untuk kepentingan kekuasaan.

Penulis: Ari Sudrajat pendiri Benteng Rakyat Tangerang (Bentang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun