Mohon tunggu...
Bagus Ari Haryo Anugrah
Bagus Ari Haryo Anugrah Mohon Tunggu... Dokter - Penikmat tulisan

Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Pelajar Indonesia di Tiongkok Mendapatkan Pelajaran Ideologi Komunis?

2 April 2018   10:47 Diperbarui: 23 Desember 2018   16:43 2171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan khawatir, Banyak perkumpulan orang Indonesia di Tiongkok. Untuk kemahasiswaan, ada Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok yang tersebar di 25 kota. Untuk keagamaan (Khusus di Beijing), ada Lingkar Pengajian Beijing (LPB), Organisasi Buddhis Mangala (OBM), Mimbar Reformasi Injil Indonesia Beijing (MRII Beijing), Keluarga Katolik Indonesia Beijing (KKIB), BICF Indonesian Church. Untuk di kota lainnya hampir sama, rata-rata ada organisasi serupa juga.

Untuk PPI Tiongkok sendiri merupakan Perhimpunan yang mewadahi seluruh mahasiswa & pelajar Indonesia yang ada di Tiongkok. Menjadi duta bangsa dan perantara memperkenalkan negara Indonesia kepada orang luar  dengan mengadakan beberapa kegiatan seperti festival kebudayaan, kegiatan forum diskusi, olahraga bareng, bakti sosial, dan kegiatan donor darah.

Dari kegiatan-kegiatan tersebut, bisa disimpulkan bahwa para pelajar Indonesia di Tiongkok sangat aktif dalam bersosialisasi dan beraktivitas. Bukankah agen perubahan adalah anak-anak yang tidak hanya aktif di dalam kelas, tapi aktif di luar kelas juga (?) semua itu hanya satu, Demi Indonesia !

Berikut saya lampirkan beberapa foto kegiatan pelajar Indonesia di Tiongkok

(foto ; setelah pengibaran bendera Merah Putih, 17 agustus 2017)
(foto ; setelah pengibaran bendera Merah Putih, 17 agustus 2017)
                                                      

(foto ; kongres Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok bersama pak Dubes)
(foto ; kongres Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok bersama pak Dubes)
(foto ; geng catering Indonesia BSU di acara lingkar pengajian Beijing)
(foto ; geng catering Indonesia BSU di acara lingkar pengajian Beijing)
(foto ; pelajar Indonesia di Beijing merayakan shalat idul fitri bersama di KBRI)
(foto ; pelajar Indonesia di Beijing merayakan shalat idul fitri bersama di KBRI)
Jadi, saya dan teman-teman disini terkhusus para pelajar Indonesia di Tiongkok, merasa tidak ada doktrin atau ajaran ideologi komunis tapi 'rasa nasionalisme, cinta tanah air, rindu rumah serta tempe'-lah yang kami selalu rasakan dan dapatkan. Wajar, tempe tidak ada di Tiongkok, pak.

Tulisan ini saya buat tidak ada maksud untuk menyudutkan salah satu pihak, tapi hanya ungkapan hati dari lubuk terdalam bahwa kami ini pelajar yang tugasnya untuk belajar, mencari pengalaman sebanyak mungkin demi mengabdi & membangun bumi pertiwi suatu saat nanti, bukan menjadi anak yang patut 'diwaspadai' karena 'komunis', karena pernah dan sementara belajar di negeri 'Tiongkok'!Jujur, belasan ribu pelajar Indonesia di Tiongkok saat ini terganggu dan merasa terpenjara dengan pemberitaan yang seakan merasa dicap 'komunis', yang dimana istilah 'komunis' di Indonesia sangat ditantang keras.

Buat situs berita online manapun, saya berharap agar judul ataupun isi berita setidaknya bisa di cek kebenarannya terlebih dahulu, memilih berita yang tidak mengandung unsur provokatif yang notabene dapat menimbulkan kegaduhan. 

Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan atas segala respon, tanggapan, baik melalui group maupun melalui personal chat perihal pemberitaan tersebut. Semoga dibalik kejadian ini, ada hikmah yang bisa kita petik & pelajari dalam kehidupan. Serta mohon maaf jika ada salah kata dalam tulisan saya ini. Terima kasih, Semoga Kita Semua Tetap Berkarya Buat Indonesia..

Salam Pelajar Indonesia,

Beijing, 2 April 2018

Bagus Ari Haryo Anugrah

Penulis adalah salah satu Mahasiswa Indonesia di Capital Medical University, Beijing.

                  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun