Mohon tunggu...
aryo maliki
aryo maliki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olah raga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persaudaraan

4 November 2024   14:04 Diperbarui: 4 November 2024   14:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tugas artikel ini untuk memenuhi UTS mata kuliah studi islam Yang di bimbing oleh dosen 

pengampu bapak muhammad firdaus L.c., MA.,Ph.d

Aryo Putra Maliki 

NIM 12405051050138

Mahasiswa jurusan pengembangan Masyarakat islam 

Fakultas Dakwah dan Komunikasi 

Persaudaraan

Persaudaraan merupakan konsep fundamental yang menjadi dasar bagi hubungan 

antarmanusia di berbagai komunitas. Dalam perspektif sosial, persaudaraan mencakup ikatan 

yang melampaui hubungan darah dan garis keturunan, menghubungkan individu berdasarkan 

nilai-nilai seperti solidaritas, saling menghormati, dan rasa tanggung jawab bersama. Peran 

persaudaraan dalam kehidupan masyarakat sangat signifikan, baik sebagai fondasi perdamaian 

sosial maupun sebagai pendorong kerja sama dalam menyelesaikan tantangan bersama. 

Persaudaraan sering kali menciptakan ikatan emosional yang kuat dan menjadi penopang 

dalam menghadapi kesulitan hidup.

Meski begitu, konsep persaudaraan juga menghadapi berbagai tantangan. Di era globalisasi 

dan digitalisasi ini, arus informasi dan teknologi yang cepat dapat memperluas ruang interaksi, 

namun juga berpotensi menimbulkan disintegrasi dan individualisme. Oleh karena itu, penting 

untuk meneliti bagaimana persaudaraan dapat bertahan, berkembang, dan beradaptasi dalam 

berbagai konteks sosial, budaya, dan teknologi.

Persaudaraan memainkan peran penting dalam menjaga harmoni sosial dan stabilitas suatu 

komunitas atau bangsa. Dalam perspektif Islam, persaudaraan terbagi menjadi tiga dimensi 

utama yang saling melengkapi, yaitu:

1. Ukhuwah Islamiyah

Persaudaraan di antara umat Muslim disebut dengan ukhuwah Islamiyah, yaitu ikatan 

yang mempersatukan mereka secara erat. Ukhuwah Islamiyah adalah fondasi bagi 

persatuan dan kerukunan dalam masyarakat Muslim. Dengan memahami dan 

menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan ini umat Muslim dapat membangun 

komunitas yang lebih harmonis dan saling mendukung. Persaudaraan ini tidak hanya 

sebatas perkataan tetapi harus tercermin dalam tindakan nyata sehari-hari. Hubungan 

ini berdiri kokoh di atas ajaran-ajaran Allah, seperti cinta dan kasih sayang. Rasulullah 

SAW. Bersabda

 

 

 

 

 

   

   

Artinya: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih sayang, cinta, dan simpati 

mereka adalah seperti satu tubuh; jika satu bagian tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan 

ikut merasakan sakit dan demam" (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika ada seorang Muslim yang mengalami kesulitan, saudara-saudaranya akan hadir 

untuk memberikan bantuan. Dalam mewujudkan persaudaraan ini, setiap Muslim 

didorong untuk aktif berkontribusi, tidak hanya menjadi penonton atau pasif, melainkan 

turut bertindak dan berbuat demi kebaikan bersama.

2. Ukhuwah Basyariyah

Dalam konsep ukhuwah basyariyah, umat Muslim diajarkan untuk melihat orang lain 

dengan kasih sayang, fokus pada kebaikan yang dimiliki, dan mengesampingkan 

kekurangan atau kesalahan mereka. Jika setiap orang memiliki kesadaran dan karakter 

ini, maka perselisihan atau konflik dalam masyarakat, baik dalam lingkup kecil maupun 

besar, akan jauh berkurang. Ajaran ini bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial, 

menciptakan kedamaian, dan meningkatkan rasa hormat di antara sesama, sehingga 

menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh toleransi. Allah berfirman dalam 

surat Al-Hujurat ayat 13

 

 

 

 

Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan 

bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara 

kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha 

Mengetahui, Maha teliti." 

3. Ukhuwah Wathaniyah

yang mencakup persaudaraan antar sesama Muslim; ukhuwah wathaniyah, yang 

merujuk pada persaudaraan sesama bangsa; dan ukhuwah basyariyah, yakni 

persaudaraan universal antar manusia tanpa melihat latar belakang agama, suku, atau 

bangsa. Ketiga konsep ini mengajarkan bahwa ikatan persaudaraan dapat menjadi 

landasan untuk menciptakan hubungan yang harmonis, didasari pada kasih sayang, rasa 

hormat, dan tanggung jawab bersama. Sebagai contoh, ukhuwah basyariyah mendorong 

individu untuk saling membantu dan menunjukkan rasa solidaritas lintas batas agama 

atau budaya, sehingga nilai kemanusiaan dapat terjaga di tengah perbedaan.

Prinsip-prinsip persaudaraan adalah dasar yang penting dalam membangun hubungan 

harmonis di antara individu, baik dalam konteks keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas. 

Salah satu prinsip utama adalah saling menghormati. Menghormati perbedaan, baik dalam 

pandangan, keyakinan, maupun latar belakang, merupakan fondasi yang kuat untuk 

menciptakan hubungan yang saling mendukung. Dengan menghormati satu sama lain, individu 

akan merasa dihargai, yang dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan kedekatan.Prinsip 

lainnya saling membantu. Dalam persaudaraan, saling membantu dalam situasi sulit atau 

tantangan hidup menunjukkan kepedulian dan kasih sayang. Ini dapat berupa dukungan 

emosional, bantuan fisik, atau sekadar mendengarkan saat salah satu anggota mengalami 

kesulitan. Saling membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat dan membangun solidaritas di 

antara anggota komunitas, sehingga mereka merasa tidak sendirian dalam menghadapi 

berbagai rintangan.Kemudian komunikasi yang terbuka adalah prinsip penting dalam menjaga 

persaudaraan. Menjaga komunikasi yang baik memungkinkan setiap individu untuk 

mengekspresikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan mereka dengan jujur. Ketika komunikasi 

berjalan dengan baik, konflik dapat diminimalisir dan masalah dapat diselesaikan secara 

konstruktif. Dengan demikian, prinsip-prinsip persaudaraan seperti saling menghormati, saling 

membantu, dan komunikasi yang terbuka berkontribusi pada terciptanya hubungan yang 

harmonis dan saling mendukung dalam masyarakat(Putra, 2017).

Selain itu, konsep persaudaraan juga relevan dalam konteks kehidupan berbangsa, di mana 

persatuan dan kesatuan menjadi elemen vital dalam menjaga stabilitas nasional. Di Indonesia, 

persatuan diwujudkan melalui semangat gotong royong dan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" 

yang mengakui keberagaman sebagai kekayaan bangsa. Persaudaraan ini membangun 

solidaritas yang kuat dalam masyarakat, mengurangi potensi konflik, dan mendukung 

terciptanya kerukunan antar warga dengan latar belakang yang berbeda-beda. Persatuan dalam

persaudaraan juga memfasilitasi stabilitas politik, mendorong kemajuan ekonomi, serta 

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa.

Persaudaraan dalam Islam adalah fondasi bagi persatuan dan kerukunan sosial. Dengan 

memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ukhuwah ini, umat Muslim dapat membangun 

masyarakat yang lebih baik, penuh kasih sayang, dan saling mendukung. Dalam konteks yang 

lebih luas, nilai-nilai persaudaraan ini juga dapat diterapkan untuk membangun hubungan antar 

umat manusia secara global. Walaupun konsep persaudaraan tampak sangat ideal, tantangan 

tetap ada. Dalam praktiknya, perbedaan pendapat, konflik kepentingan, dan perbedaan budaya 

dapat menghalangi terwujudnya persaudaraan yang solid. Namun, sangat penting bagi umat 

Muslim untuk terus berupaya memperkuat hubungan ini melalui dialog dan kerja sama.

Daftar Pustaka

Putra, A. M. (2017). Koreksi Persaudaraan: Tantangan Dalam Mengembangkan Hidup 

Bersama. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 4(2), 197.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun