Tugas artikel ini untuk memenuhi UTS mata kuliah studi islam Yang di bimbing oleh dosenÂ
pengampu bapak muhammad firdaus L.c., MA.,Ph.d
Aryo Putra MalikiÂ
NIM 12405051050138
Mahasiswa jurusan pengembangan Masyarakat islamÂ
Fakultas Dakwah dan KomunikasiÂ
Persaudaraan merupakan konsep fundamental yang menjadi dasar bagi hubunganÂ
antarmanusia di berbagai komunitas. Dalam perspektif sosial, persaudaraan mencakup ikatanÂ
yang melampaui hubungan darah dan garis keturunan, menghubungkan individu berdasarkanÂ
nilai-nilai seperti solidaritas, saling menghormati, dan rasa tanggung jawab bersama. PeranÂ
persaudaraan dalam kehidupan masyarakat sangat signifikan, baik sebagai fondasi perdamaianÂ
sosial maupun sebagai pendorong kerja sama dalam menyelesaikan tantangan bersama.Â
Persaudaraan sering kali menciptakan ikatan emosional yang kuat dan menjadi penopangÂ
dalam menghadapi kesulitan hidup.
Meski begitu, konsep persaudaraan juga menghadapi berbagai tantangan. Di era globalisasiÂ
dan digitalisasi ini, arus informasi dan teknologi yang cepat dapat memperluas ruang interaksi,Â
namun juga berpotensi menimbulkan disintegrasi dan individualisme. Oleh karena itu, pentingÂ
untuk meneliti bagaimana persaudaraan dapat bertahan, berkembang, dan beradaptasi dalamÂ
berbagai konteks sosial, budaya, dan teknologi.
Persaudaraan memainkan peran penting dalam menjaga harmoni sosial dan stabilitas suatuÂ
komunitas atau bangsa. Dalam perspektif Islam, persaudaraan terbagi menjadi tiga dimensiÂ
utama yang saling melengkapi, yaitu:
1. Ukhuwah Islamiyah
Persaudaraan di antara umat Muslim disebut dengan ukhuwah Islamiyah, yaitu ikatanÂ
yang mempersatukan mereka secara erat. Ukhuwah Islamiyah adalah fondasi bagiÂ
persatuan dan kerukunan dalam masyarakat Muslim. Dengan memahami danÂ
menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan ini umat Muslim dapat membangunÂ
komunitas yang lebih harmonis dan saling mendukung. Persaudaraan ini tidak hanyaÂ
sebatas perkataan tetapi harus tercermin dalam tindakan nyata sehari-hari. HubunganÂ
ini berdiri kokoh di atas ajaran-ajaran Allah, seperti cinta dan kasih sayang. RasulullahÂ
SAW. Bersabda
Â
Â
Â
Â
Â
 Â
 Â
Artinya: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih sayang, cinta, dan simpatiÂ
mereka adalah seperti satu tubuh; jika satu bagian tubuh sakit, maka seluruh tubuh akanÂ
ikut merasakan sakit dan demam" (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika ada seorang Muslim yang mengalami kesulitan, saudara-saudaranya akan hadirÂ
untuk memberikan bantuan. Dalam mewujudkan persaudaraan ini, setiap MuslimÂ
didorong untuk aktif berkontribusi, tidak hanya menjadi penonton atau pasif, melainkanÂ
turut bertindak dan berbuat demi kebaikan bersama.
2. Ukhuwah Basyariyah
Dalam konsep ukhuwah basyariyah, umat Muslim diajarkan untuk melihat orang lainÂ
dengan kasih sayang, fokus pada kebaikan yang dimiliki, dan mengesampingkanÂ
kekurangan atau kesalahan mereka. Jika setiap orang memiliki kesadaran dan karakterÂ
ini, maka perselisihan atau konflik dalam masyarakat, baik dalam lingkup kecil maupunÂ
besar, akan jauh berkurang. Ajaran ini bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial,Â
menciptakan kedamaian, dan meningkatkan rasa hormat di antara sesama, sehinggaÂ
menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh toleransi. Allah berfirman dalamÂ
surat Al-Hujurat ayat 13
Â
Â
Â
Â
Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa danÂ
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antaraÂ
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah MahaÂ
Mengetahui, Maha teliti."Â
3. Ukhuwah Wathaniyah
yang mencakup persaudaraan antar sesama Muslim; ukhuwah wathaniyah, yangÂ
merujuk pada persaudaraan sesama bangsa; dan ukhuwah basyariyah, yakniÂ
persaudaraan universal antar manusia tanpa melihat latar belakang agama, suku, atauÂ
bangsa. Ketiga konsep ini mengajarkan bahwa ikatan persaudaraan dapat menjadiÂ
landasan untuk menciptakan hubungan yang harmonis, didasari pada kasih sayang, rasaÂ
hormat, dan tanggung jawab bersama. Sebagai contoh, ukhuwah basyariyah mendorongÂ
individu untuk saling membantu dan menunjukkan rasa solidaritas lintas batas agamaÂ
atau budaya, sehingga nilai kemanusiaan dapat terjaga di tengah perbedaan.
Prinsip-prinsip persaudaraan adalah dasar yang penting dalam membangun hubunganÂ
harmonis di antara individu, baik dalam konteks keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas.Â
Salah satu prinsip utama adalah saling menghormati. Menghormati perbedaan, baik dalamÂ
pandangan, keyakinan, maupun latar belakang, merupakan fondasi yang kuat untukÂ
menciptakan hubungan yang saling mendukung. Dengan menghormati satu sama lain, individuÂ
akan merasa dihargai, yang dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan kedekatan.PrinsipÂ
lainnya saling membantu. Dalam persaudaraan, saling membantu dalam situasi sulit atauÂ
tantangan hidup menunjukkan kepedulian dan kasih sayang. Ini dapat berupa dukunganÂ
emosional, bantuan fisik, atau sekadar mendengarkan saat salah satu anggota mengalamiÂ
kesulitan. Saling membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat dan membangun solidaritas diÂ
antara anggota komunitas, sehingga mereka merasa tidak sendirian dalam menghadapiÂ
berbagai rintangan.Kemudian komunikasi yang terbuka adalah prinsip penting dalam menjagaÂ
persaudaraan. Menjaga komunikasi yang baik memungkinkan setiap individu untukÂ
mengekspresikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan mereka dengan jujur. Ketika komunikasiÂ
berjalan dengan baik, konflik dapat diminimalisir dan masalah dapat diselesaikan secaraÂ
konstruktif. Dengan demikian, prinsip-prinsip persaudaraan seperti saling menghormati, salingÂ
membantu, dan komunikasi yang terbuka berkontribusi pada terciptanya hubungan yangÂ
harmonis dan saling mendukung dalam masyarakat(Putra, 2017).
Selain itu, konsep persaudaraan juga relevan dalam konteks kehidupan berbangsa, di manaÂ
persatuan dan kesatuan menjadi elemen vital dalam menjaga stabilitas nasional. Di Indonesia,Â
persatuan diwujudkan melalui semangat gotong royong dan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika"Â
yang mengakui keberagaman sebagai kekayaan bangsa. Persaudaraan ini membangunÂ
solidaritas yang kuat dalam masyarakat, mengurangi potensi konflik, dan mendukungÂ
terciptanya kerukunan antar warga dengan latar belakang yang berbeda-beda. Persatuan dalam
persaudaraan juga memfasilitasi stabilitas politik, mendorong kemajuan ekonomi, sertaÂ
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa.
Persaudaraan dalam Islam adalah fondasi bagi persatuan dan kerukunan sosial. DenganÂ
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ukhuwah ini, umat Muslim dapat membangunÂ
masyarakat yang lebih baik, penuh kasih sayang, dan saling mendukung. Dalam konteks yangÂ
lebih luas, nilai-nilai persaudaraan ini juga dapat diterapkan untuk membangun hubungan antarÂ
umat manusia secara global. Walaupun konsep persaudaraan tampak sangat ideal, tantanganÂ
tetap ada. Dalam praktiknya, perbedaan pendapat, konflik kepentingan, dan perbedaan budayaÂ
dapat menghalangi terwujudnya persaudaraan yang solid. Namun, sangat penting bagi umatÂ
Muslim untuk terus berupaya memperkuat hubungan ini melalui dialog dan kerja sama.
Daftar Pustaka
Putra, A. M. (2017). Koreksi Persaudaraan: Tantangan Dalam Mengembangkan HidupÂ
Bersama. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 4(2), 197.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI