Seperti Bangsa Israel, kita pun seringkali tidak setia pada proses yang sedang kita tapaki. Jika sedang dalam sukacita, kita akan berkata "aku diberkati". Namun ketika semua tidak berjalan semestinya dan membuat kita jatuh dalam kegundahan dan keprihatinan, kita akan berkata "Dimana Engkau, Tuhan? Apakah Engkau biarkan aku menderita?" dan sembari berkata seperti itu, kita mencari alternatif "kesenangan" untuk menutupi keprihatinan yang sedang kita alami.
  Kesetiaan menuju berkat. Setia pada proses, sekali lagi, bukanlah hal yang mudah dan cepat. Rasa syukur sungguh berperan dalam mencukupkan segalanya dan dalam penderitaan sekalipun, kita masih dapat menemukan secuil rasa bahagia ketika rasa syukur "mendarah daging" di keseharian kita. Jangan terkejut jika setia pada proses mendatangkan banyak berkat yang akan hadir dalam perjalanan menulis lembar-lembar kehidupan kita. Ayat Kitab Suci ini dapat menjadi teman seperjalanan kita dalam mengarungi bahtera kehidupan.Â
Filipi 4:6-7 "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."