Mohon tunggu...
Bang Jutex
Bang Jutex Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Seorang yang berusaha bertahan ditengah kerasnya kehidupan, tanpa mengenal kata 'lelah' apalagi 'takut' atau 'gentar', dan berusaha memberikan kebahagiaan kepada siapapun yang saya cintai

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jangan Terlalu Cepat Menanamkan Kepada Anak Remaja Anda untuk Dipanggil "Om/Tante" Di Lingkungan Sekitar Mereka

20 Juni 2017   12:59 Diperbarui: 20 Juni 2017   23:27 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hal ini sangat berbeda sekali jika di lingkungan keluarga, anda memiliki saudara yang berstatus sebagai keponakan anda dan anak mereka berstatus sebagai 'cucu' anda. Maka tidak apa-apalah jika anda mengajarkan kepada 'cucu' anda agar memanggil 'om/tante' kepada anak anda karena hal itu sudah alamiah. Karena berapapun usia 'cucu' anda pasti mereka akan memanggil anak anda dengan sebutan 'om/tante' walaupun mungkin usia mereka lebih tua daripada anak anda.

 Saya pun juga memiliki seorang anggota keluarga yang statusnya masih 'keponakan jauh', usianya dua tahun lebih tua daripada saya dan dia memanggil saya dengan sebutan 'om'. Itu adalah hal yang wajar karena peraturan dalam keluarga saya, meski terkadang saya sering kelepasan menyebutnya dengan 'mbak' karena usianya yang lebih tua daripada saya. Karena dalam keluarga sebutan 'Om' mengacu kepada seorang saudara lelaki ayah/ibu dan 'Tante' mengacu kepada seorang saudara perempuan ayah/ibu. 

Jauh berbeda jika mereka dipanggil 'Om/Tante' di luar keluarga. Karena itu memiliki konotasi sebagai orang yang sudah memasuki usia setengah abad. Sementara anak anda belum masuk di usia itu. Masih berada dalam usia belasan tahun.

Jujur, jika suatu saat saya menjadi seorang ayah, dan suatu saat anak saya sudah mencapai usia peralihan, saya sebagai orangtua justru tidak sreg jika anak saya nantinya dipanggil 'om/tante' di lingkungan mereka, sekalipun yang memanggil itu adalah anak kecil. Terkecuali keponakan mereka.

Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi anda yang sedang mengarahkan anak remaja anda. Jika memang prinsip anda dalam 'mendewasakan' anak adalah dengan cara demikian, saya tidak memaksa untuk merubah dan mengikuti cara saya. Tapi yang jelas, jika anda menjadi orang tua maka tak ada salahnya jika anda menyenangkan hati anak anda.

Semoga sukses dalam membina putra/putri anda, dan anda pun menjadi panutan bagi mereka...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun