Hai sobat,Â
Aku tahu jika kau merasakan sengatan api
Terbakar oleh kabut hitam kebiruan
Mawar yang kurangkai untukmu pun sisakan debu
Tak ada lagi sapaan awan lembut
Kita telah mandi hujan asam
Udara yang kita hirup pun semuanya menjadi racun
Bahkan aku lupa cara tersenyum
Dan bibirku kaku tuk berbagi cerita
Seandainya aku tahu apa yang akan terjadi,
Fajar akan tampak jauh lebih menarikÂ
Kegelapan akan membelok kepalanya
Mungkin tangan kita lupa bersentuhan
Hingga hangatnya enggan kembali
Lupakan dinginnya pisau yang menusuk jantung
Karna tuan sedang menertawakan kita
Mungkin terlihat seperti gerombolan anjing
Yang merebut tulang lemparannya
Tuhan kita berperang? oh... keliru....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H