Dosen merupakan pekerjaan yang tidak terlepas dari yang namanya Tri Dharma Perguruan tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Seorang dosen harus melakukan tiga hal tersebut, karena merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di STMIK STIKOM Indonesia maka Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) , melakukan pengenalan dan sosialisasi secara umum tentang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kepada para dosen yang ada di lingkungan Kampus.
Salah satu hasil dari sosialisasi program pengabdian kepada masyarakat adalah diterimanya proposal pengabdian kepada masyarakat yang di ajukan oleh dosen STMIK STIKOM Indonesia. Para dosen tersebut adalah Ida Bagus Ary Indra Iswara, M.Kom., I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya, M.Cs., Ayu Gede Willdahlia,MM.,  Ni Putu Suci Meinarni, LL.M. kelompok dosen ini memenangkan hibah Program kemitraan masyarakat (PKM) dari  Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Ditjen Penguatan Risbang Kemenristek Dikti dalam rangka menerapkan paradigma baru pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat problem solving dan berkelanjutan dengan sasaran yang tidak tunggal.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk PKM di desa tegaljadi kecamatan Marga kabupaten Tabanan, salah satunya adalah pelatihan tentang Bisnis Model Canvas yang diberikan pada kelompok usaha jajanan Bali. Pelatihan tersebut dihadiri kurang lebih 16 orang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pembuat jajanan Bali.Â
Pembicara pada acara ini adalah ibu Ayu Gede Willdahlia, MM. yang juga merupakan salah satu tim dalam Program Kemitraan Masyarakat. Pelatihan Bisnis Model Canvas diberikan untuk menambah pengetahuan Ibu rumah tangga bahwa apapun ide yang dimiliki dapat kita tuangkan ke dalam satu canvas dimana dari 9 blok yang ada pada canvas dapat mewakili penerapan ide usaha mereka.Â
Mereka dapat menjabarkan nilai lebih yang dimiliki oleh usaha yang di rintis, menentukan target pasarnya, mengetahui jalur pendistribusian dan penjualan, serta menjabarkan tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan menentukan mitra usaha yang membantu jalannya usaha yang dirintis.Â
Pada saat pelatihan peserta diberikan sebuah kertas yang berisikan 9 blok Bisnis Model Canvas (BMC) dan mereka mengisi seluruh blok yang ada sesuai dengan ide usaha yang dimiliki. Pada saat pembuatan BMC para peserta di dampingi oleh mahasiswa untuk mengarahkan mereka agar sesuai dengan blok yang ingin diisi. Pelatihan ini disambut baik oleh para ibu rumah tangga yang mengikuti, mereka baru sadar ternyata bisnis itu bisa dimulai dari keinginan, konsep, dan eksekusi.
Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan pengusaha rumahan yang bisa go global khususnya bagi para ibu rumah tangga UMKM jajanan Bali di desa Tegaljadi Marga Tabanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H