Hari ini, penulis melakukan pembelajaran IPA di laboratorium multimedia sekolah (sering disebut Lab TIK). Penulis bermaksud melakukan asesmen formatif terhadap capaian pembelajaran murid untuk materi Partikel Penyusun Benda, sub topik atom. Untuk refreshment, penulis kali ini tidak menggunakan Lembar Kerja (worksheet)Â dalam bentuk kertas seperti biasanya.Â
Penulis mencoba mengemas Lembar Kerja dalam bentuk digital yang dapat menyisipkan unsur multimedia di dalamnya berupa video, audio dan konten interaktif. Â
Pilihan jatuh pada penggunaan Liveworksheet, sesuatu yang tidak baru karena penulis sudah lama menggunakan sejak sebelum pandemi tetapi lebih sering digunakan saat pembelajaran daring jarak jauh.
Penggunaan Liveworksheets ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan menggunakan lembar kerja biasa, tentunya selain paperless dan menghemat biaya penggandaan. Liveworksheets memungkinkan penyematan konten audio dan video yang mampu memfasilitasi murid yang memiliki kecenderungan belajar audio dan visual.Â
Video pembelajaran maupun petunjuk kerja yang diberikan menjadi lebih nyata dan jelas, tidak sekedar kalimat yang harus dibaca. Bagi murid dengan gaya belajar kinestetik tetap terlayani dengan aktivitas motorik dalam mengikuti kegiatan di Liveworksheets, seperti menjodohkan, drag and drop, mengetik jawaban dan menjawab dengan melakukan rekam audio.
Liveworksheets merupakan salah satu bentuk media pembelajaran berbasis multimedia. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan multimedia, antara lain:
- Mempermudah pemahaman: Media pembelajaran multimedia menyajikan informasi dalam bentuk visual, audio, dan teks yang dapat membantu memudahkan pemahaman materi pelajaran.
- Meningkatkan keterlibatan siswa: Penggunaan multimedia dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif bagi siswa, sehingga mereka lebih tertarik dan terlibat dalam proses pembelajaran.
- Memperkaya pengalaman belajar: Multimedia dapat menggabungkan berbagai elemen seperti gambar, suara, animasi, dan video untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan memukau.
- Meningkatkan retensi informasi: Penggunaan multimedia dapat membantu siswa mengingat informasi dengan lebih baik karena mereka dapat melihat, mendengar, dan membaca informasi yang sama.
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Media pembelajaran multimedia dapat membantu menghemat waktu dan tenaga dalam persiapan dan penyampaian materi pelajaran. Selain itu, siswa juga dapat belajar secara mandiri dengan memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia.
- Memungkinkan akses yang lebih luas: Penggunaan media pembelajaran multimedia dapat memungkinkan siswa dari berbagai latar belakang dan lokasi untuk mengakses materi pelajaran dengan mudah dan efisien.
Otomatisasi, Digitalisasi dan Active Learning
Melalui penggunaan Liveworksheets, guru dengan mudah dapat melakukan proses penilaian karena dilakukan koreksi otomatis oleh sistem secara real-time. Murid dapat langsung menerima hasil penilaian tanpa menunggu proses koreksi oleh guru. Demikian pula guru, menjadi lebih efisien waktu karena proses koreksi berjalan otomatis.Â
Bukti penilaian dan koreksi tersimpan secara digital di akun guru. Hal ini memudahkan untuk pendokumentasian hasil belajar dan memberikan feedback kepada murid. Guru tidak perlu takut dengan bukti fisik penilaian dan koreksi karena semua tersimpan lengkap dengan hasil review dan skor penilaiannya.
Lembar Kerja (LK) merupakan sarana merancang pembelajaran aktif yang melibatkan partisipasi aktif seluruh siswa. Pembelajaran aktif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar-mengajar. Dengan menggunakan LK, siswa menjadi pusat perhatian.Â
Siswa aktif terlibat dalam proses belajar dan menjadi pusat perhatian dari kegiatan pembelajaran. Aktivitas pembelajaran dengan LK, memungkinkan peningkatan keterlibatan siswa.Â
Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat karena mereka harus berpikir, bertanya, dan menjawab pertanyaan. LK menjadikan proses belajar bersifat kolaboratif. Siswa diajak untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan teman-temannya untuk mencapai tujuan belajar.
Pembelajaran aktif sering kali didasarkan pada masalah atau situasi nyata yang harus dipecahkan oleh siswa. Dalam kelompok, siswa terlibat dalam diskusi. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman-temannya tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Melalui pertanyaan Higher Order Thinking Skills (HOTS), siswa diajak untuk berpikir kritis. Pembelajaran aktif mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan analisis dan sintesis.
Guru berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Guru tidak hanya sebagai penyampai informasi tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk belajar.Â
Siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide dan solusi-solusi alternatif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi memadukan berbagai jenis sumber daya, seperti teknologi, buku, dan alat peraga, untuk mendukung kegiatan pembelajaran.Â
Evaluasi hasil belajar berfokus pada pemahaman belajar siswa. Evaluasi hasil belajar pada pembelajaran aktif lebih berfokus pada pemahaman siswa terhadap materi pelajaran daripada pada menghafal informasi secara pasif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H