Saya dibuat kepo dengan cuitan Mas Ismail Fahmi (Founder DroneEmprit). Saya kemudian berusaha mencari informasi apa itu KyAI yang disebutkan. Baru kemudian ngeh, ternyata KyAI adalah sebutan baru untuk Kyai Artificial Inteligence, kecerdasan buatan. Dalam hati saya bergumam, "Wah, keren nih. Lebih maju dari sekedar Nanya Mbah Google"  Â
Aplikasi atau situs Chat Open AI yang dikembangkan mampu memberikan jawaban pertanyaan yang diberikan dengan mengolah berbagai sumber sesuai keyword yang diberikan.Â
Hasilnya menurut saya sangat amazing karena jawaban yang diberikan sangat logis dan memudahkan. Sumber yang digunakan tentunya sumber informasi digital dari internet seperti halnya search engine. Hal yang menarik adalah kemampuan memproses data layaknya otak manusia dengan kecerdasan yang terprogram.
Munculnya KyAI ini tentunya Challenging untuk seorang guru seperti saya. Jadi teringat film Doraemon dan Labirin Kaleng. Dalam film itu diceritakan pada abad ke-22, manusia menciptakan robot yang semirip mungkin dengan manusia untuk membantu aktivitas manusia.Â
Seorang ilmuwan menciptakan satu robot yang mampu berpikir dan membantu ilmuwan membuat penemuan-penemuan baru. Singkat cerita, robot itu berubah jadi jahat dan berusaha menguasai dunia (cerita lengkapnya bisa dilihat sendiri agar tidak spoiler meskipun film lama dan sering tayang).
Kembali pada kisah AI dan Doraemon tadi, saya sempat berpikir, mungkin hadirnya AI ini akan menjadi "ancaman"menggantikan peran guru secara lebih luas karena dibekali "kecerdasan buatan". Hal yang sangat mungkin terjadi, ke depan manusia menciptakan robot yang dilengkapi kecerdasan buatan yang mampu mengajar dan menjawab masalah yang ditanyakan murid.
Untuk menjawab itu, saya berusaha masuk ke Chat Open AI dan bertanya. Berikut jawabannya.
Ketika saya bertanya, "Apakah guru akan tergantikan kecerdasan buatan?". Chat Open AI kemudian menjawab, "Tidak, tidak mungkin bagi kecerdasan buatan untuk menggantikan peran seorang guru secara keseluruhan. Meskipun kecerdasan buatan dapat membantu dalam mengajar dan menyediakan materi pelajaran, tetap ada banyak hal lain yang hanya dapat dilakukan oleh seorang guru. Guru-guru memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi, mendidik, dan membimbing siswa-siswa secara pribadi, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan."
Pengalaman pertama menggunakan Chat Open AI ini sangat berkesan. Jawabannya pun memberikan optimisme pada saya selaku guru untuk meningkatkan kapasitas agar tidak tergantikan oleh kecerdasan buatan. Guru tidak sekedar memberikan informasi atau pengetahuan yang itu pasti kalah bersaing dengan Google maupun KyAI.Â
Peran guru untuk mendidik dan memotivasi tidak dapat dilakukan oleh kecerdasan buatan, lalu apakah kita masih akan disibukkan dengan mengajarkan konten? Mungkin kita saat ini harus lebih menguatkan karakter, kreativitas dan keterampilan berpikir dan berbagi peran dengan KyAI dan Google. Wallahu a'lam.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H