Pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka di SMP Muhammadiyah 3 Depok dirancang berdiferensiasi sesuai dengan minat, potensi, dan gaya belajar murid. Salah satu kegiatan praktikum yang dilakukan adalah membuat Es Puter yang terinspirasi dari video FYP di TikTok. Materi Zat dan Perubahannya dikemas dalam bentuk pembelajaran kooperatif.Â
Murid diberikan kesempatan memilih (choice) produk es puter yang dibuat, dari segi rasa, bahan, maupun penyajian. Selain itu, murid juga diberikan kesempatan berpendapat, menyampaikan ide dan gagasan cara pembuatan yang mereka ketahui (voice). Di akhir kegiatan, murid diminta mengomunikasikan produk yang telah dibuat sebagai karya mereka dalam bentuk foto, video dan unggahan media sosial untuk menghargai kepemilikan murid (ownership).
Pembelajaran diawali dengan pembentukan kelompok dan pengorganisasian tugas dan tanggung jawab. Murid diberikan kesempatan untuk memilih anggota kelompok dan merencanakan proyek Es Puter yang diinginkan, tentunya disesuaikan dengan langkah kerja yang sudah digali informasi sebelumnya melalui literasi pustaka maupun literasi digital.Â
Alat dan bahan yang digunakan dibawa secara mandiri oleh masing-masing kelompok sehingga murid bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pembelajaran, mulai dari kebersihan, kerapian dan kehati-hatian dalam penggunaan alat yang dibutuhkan.
Es Puter
Es puter merupakan salah satu contoh es krim yang dibuat dengan cara sederhana. Proses pembekuan bahan (susu atau santan) dengan menggunakan kaleng (wadah) yang diputar dan di sekelilingnya diberikan es batu sebagai pendingin.Â
Untuk memperlambat proses pencairan es batu, diberikan tambahan taburan garam untuk menurunkan titik leleh. Proses pembuatan es puter ini dapat dijadikan topik pembelajaran kontekstual perubahan wujud zat yang memungkinkan untuk diintegrasikan dalam pendidikan kewirausahaan maupun pendekatan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).Â
Pembelajaran dengan model praktik dan pengalaman langsung (hands on experiences)Â memungkinkan murid belajar lebih bermakna karena materi pembelajaran sangat kontekstual dalam kehidupan keseharian.Â
Materi konseptual disampaikan sebagai penguatan (reinforcement)Â kepada murid setelah proses praktik. Murid pun dapat berlatih dari kegagalan proses yang dijalani (learning from failure) untuk menstimulasi keterampilan berpikir bertumbuh (growth mindset)Â yang dimiliki murid.Â
Pembelajaran semakin bermakna karena memungkinkan murid mereplikasi hasil belajar untuk sesuatu yang lebih bermanfaat, misalnya menjadi ide bisnis (kewirausahaan), kegiatan di waktu luang bersama keluarga, atau bahkan menjadi konten di situs media sosial yang memungkinkan murid mengeksplorasi beragam kecakapan yang diperlukan untuk survive di masa depan. Â
Refleksi
Hasil angket yang diberikan kepada murid menunjukkan hasil yang menggembirakan. Murid merasa tertarik belajar IPA dengan praktik langsung melalui materi kontekstual. Kegiatan ini menumbuhkan semangat gotong royong, kreativitas dan semangat berwirausaha. Murid mampu mengeksplorasi materi sederhana dan menghasilkan produk karya berupa foto, video, dan unggahan di media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H