[caption caption="Foto Bersama Sekjend MPR, Ma'ruf Cahyono, S.H., M. H. (Dokumen Pribadi)"][/caption]Tulisan ini adalah kelanjutan seri sebelumnya Catatan Ngobrol Bareng MPR RI. Catatan kali lebih banyak akan berbagi tentang Ngobrol bareng Sekretaris Jenderal (Sekjend) MPR, Bapak Ma’ruf Cahyono, S. H., M. H. Sosok yang “istimewa” menurut saya. Mas Ma’ruf memegang posisi yang cukup penting dan strategis di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI). Beliau juga merupakan Sekjend termuda dalam sejarah MPR Republik Indonesia.
Pribadi yang Humoris
Acara “Netizen Jogja Ngobrol bareng MPR RI” ini adalah kesempatan pertama bertemu Mas Ma’ruf. Beliau hadir sejak awal acara sebagai moderator dalam sesi pembuka pemaparan materi oleh Ketua MPR, Dr. (H.C). Zulkifli Hasan, S.E., M.M. Bahasa yang terukur dan pandangan yang visioner membuat saya tertarik untuk menimba ilmu lebih banyak dari beliau.
Selera humor beliau cukup tinggi dan “akademis”. Jokes sering dilontarkan untuk menghangatkan suasana. Semangat “muda” inilah yang membuat MPR menjadi lebih berwarna. Mendekatkan diri antara senator dengan publik, khususnya netizen.
Tata Negara untuk Netizen
Mas Ma’ruf dalam perannya sebagai Sekjend MPR memberikan ruang yang terbuka untuk berdialog dalam sesi ramah-tamah. Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, beliau menyampaikan tentang tugas pokok dan fungsi (tupoksi) MPR pasca-reformasi dan usaha-usaha yang dilakukan MPR sesuai dengan tupoksi tersebut. Tentunya, masih dengan gaya humoris beliau untuk menghangatkan suasana malam di Eastparc Hotel Jogja.
Ada beberapa point penting yang bisa penulis catat dalam diskusi malam itu. Intinya, netizen harus mulai mengerti tata negara dan peduli terhadap kondisi berbangsa dan bernegara. MPR memiliki beberapa badan yaitu Badan Pengkajian MPR, Badan Sosialisasi MPR, dan Badan Anggaran. Semua bagian memiliki tugas dan fungsi yang berbeda.
MPR mempunyai beberapa tugas penting kaitannya sosialisasi terhadap publik, yaitu:
- Memasyarakatkan Ketetapan MPR (Tap MPR)
- Memasyarakatkan empat pilar bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika
- Menyerap aspirasi masyarakat
MPR RI memiliki cita-cita dan tekad kuat untuk: (1) Menjadi Rumah Kebangsaan; (2) Mengawal Ideologi Pancasila; dan (3) Menjaga Kedaulatan Rakyat. Dalam pelaksanannya di lapangan, cita-cita dan tekad tersebut tidak mungkin berjalan sendiri. MPR membutuhkan bantuan dan dukungan banyak pihak termasuk diantaranya netizen.
Mengapa netizen? Netizen dewasa ini dijadikan sebagai salah satu kekuatan sosial baru di masyarakat. Perkembangan dunia informasi, khususnya melalui media sosial memiliki peran yang besar terhadap perubahan bangsa. Hal ini sudah nyata secara realitas dan bukan hanya sekedar idealita. Begitu banyak social movement yang terjadi dimulai dari gerakan di media sosial.
Cerdas Membidik Sasaran
Langkah yang dilakukan oleh MPR RI, khususnya inisiasi Mas Ma’ruf ini merupakan trobosan baru yang cerdas. Sosialisasi empat pilar bernegara selama ini selalu terkesan formal melalui roadshow ke berbagai tempat dalam bentuk seminar atau sejenisnya. Melalui kegiatan “Netizen Ngobrol bareng MPR RI” ini kegiatan serius itu dibuat lebih santai dan informal.
Setiap netizen bisa mengkomunikasikan hasil diskusi atau lebih tepatnya ngobrol ini ke berbagai media. Tentunya, akan semakin banyak lagi audien di luar sana yang ikut memperoleh informasi. Efek domino inilah yang dibidik oleh MPR RI.
Keterlibatan netizen memungkinkan sinergitas yang lebih baik antara MPR RI dengan pegiat media sosial. MPR sebagai lembaga akan lebih dekat dengan rakyat. Tujuan dari implementasi dan internalisasi empat pilar berbangsa akan terkomunikasikan secara lebih luas sesuai dengan segmentasi masyarakat.
Gerakan #IniBaruIndonesia yang digagas oleh MPR RI suatu saat pasti akan booming dan mewarnai jagad maya. Sesuatu yang baik harus dikomunikasikan dengan baik agar tersampaikan kepada masyarakat. Akhirnya, citra lembaga negara MPR mudah-mudahan membaik dan lebih mendapatkan kepercayaan publik menuju Indonesia yang Berdaulat, Adil, dan Makmur.
Terimakasih Mas Ma’ruf.
Ditulis di Jogjakarta
20 Maret 2016
Ary Gunawan | @arygoen | guru-blogger
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H