[caption caption="Indonesia Digital Learning 2015"][/caption]
Suasana yang sangat berbeda penulis rasakan sejak awal keberangkatan hingga sekarang. Sebuah kebetulan atau keberuntungan yang bertemu dalam sebuah cerita yang mengesankan. Hmm, inilah kisah Indonesia Digital Learning (IDL) 2015 "My Teacher My Hero" dari Telkom Indonesia dan PGRI. Sebuah pengalaman yang menarik dan layak untuk dibagikan.
Bermula dari seleksi yang cukup "sederhana" tetapi berkelas (menurut saya). Mengapa? Peserta diwajibkan submitt kisah pengalaman mengajar yang berkesan, khususnya dalam hal penggunaan konten digital. Menurut informasi dari panitia, dari 10.000 alumni IDL 2014, terkumpul 150an lebih karya yang masuk tahap seleksi oleh pakar yang ahli dan kompeten di bidangnya. Usut punya usut melibatkan praktisi pendidikan, dinas pendidikan, ahli media, dan PGRI. Wah, merasa beruntung bisa lolos sejauh ini. Hehe
Pengalaman Pertama
Kisah dimulai saat keberangkatan. Ada enam orang rombongan IDL dari Jogja. Semua berasal dari daerah yang berbeda dan ada yang belum pernah berkomunikasi sebelumnya. Kopi darat pertama saat menjelang keberangkatan. Hehe
Akomodasi kegiatan sudah disiapkan oleh panitia, termasuk tiket kereta api. Disinilah awal pertemuan itu. Berangkat pukul 00.30 WIB dari Stasiun Tugu Jogjakarta, awalnya sedikit meragukan bagi kami, terlalu pagi, hehe. Namun, semuanya diluar dugaan, kesempatan berangkat bersama dalam satu gerbong memungkinkan kami berdiskusi (baca: ngobrol) selama perjalanan. Rasa kantuk pun hilang (walau akhirnya tertidur pulas beberapa saat kemudian, hehe).
Secara pribadi, inilah pengalaman pertama saya naik kereta jarak jauh. IDL memberikan saya kesempatan mengukir pengalaman baru. Bukan hanya tentang naik kereta, tetapi juga kesempatannya. Terimakasih IDL.
Â
Kedatangan
Sekitar pukul 10.10 WIB, rombongan tiba di Stasiun Kota Bandung. Panitia sudah menunggu dan membawa kami ke penginapan di The Travelhotel Cipaganti, di daerah Cipaku Indah, Bandung. Kepadatan arus lalu lintas dan pengalaman unik ditilang polisi lalu lintas menjadi cerita tersendiri. Terlambat menggunakan sabuk pengaman, kasus sederhana tetapi sungguh pembelajaran yang bermakna: Tertib lalu lintas. Bandung tertib walau padat. Itu!
[caption caption="Foto Bersama Rombongan #IDL dari Jogja"]
Digital Touring
Peserta berkesempatan mengikuti kunjungan ke Gedung Telkom Experience dan mengunjungi Bandung Digital Valley. Sungguh hal ini merupakan pengalaman penting dan bermakna. Indonesia ternyata telah mengupayakan lahirnya Digital Society. Telkom Indonesia selaku operator berusaha memperbaiki kualitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan zaman. Menurut penjelasan, Telkom sudah mengupayakan perbaikan jaringan dengan menggunakan fiber optic yang terus diperluas di Indonesia.
Kegiatan pengembangan juga terus dilakukan diantaranya dengan program Indi (Indonesia Digital) dengan banyak akses. Tanggung jawab sosial juga dilakukan dengan membuka ruang bagi pemuda dan masyarakat yang interest dalam bidang teknologi digital, khususnya startup dengan mendirikan Bandung Digital Valley. Di daerah lain juga dibangung Jogja Digital Valley dan Digital Lounge di berbagai daerah di Indonesia.
Tangan-tangan kreatif diwadahi dan didukung pengembangannya. Saya sangat tertarik sekali melihat inovasi dan kreasi anak muda Indonesia. Banyak perangkat android maupun berbasis web yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ke depan, mungkin segera akan dapat dimanfaatkan secara lebih luas.
Ketertarikan tersendiri untuk ikut berpartisipasi dengan Digital Valley terdekat di Jogja. Ehm, rugi sekali kalau tidak ambil bagian, sekedar sharring atau menyampaikan ide-ide, khususnya pendidikan digital. Jujur, secara kompetensi saya bukan lulusan IT, tetapi secara pribadi saya sangat tertarik sekali menggunakan IT dalam pembelajaran.
InsyaAllah, bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H