Portugal digadang-gadang akan menjadi tim yang tidak diunggulkan lagi di ajang Piala Dunia tahun ini. Alasan mendasar yang membuat banyak fans beranggapan bahwa Portugal menjadi tim yang tidak diunggulkan adalah, karena banyak negara besar lainnya yang memiliki modal lebih baik dari Portugal. Kita tahu sendiri Portugal masih mengikuti kualifikasi Piala Dunia dan masih harus berhadapan dengan banyak negara.
Walaupun Portugal menjadi tim yang tidak diunggulkan, itu tidak membuat tim asuhan Fernando Santos kendor. Mereka tetap berjuang untuk bisa lolos kualifikasi Piala Dunia Qatar, walaupun masih ada negara besar seperti Polandia yang memiliki Robert Lewandowski untuk mereka hadapi. Cristiano Ronaldo dan lainnya pun yakin mereka bisa tampil konsisten sama ketika seperti Euro 2016, yang dimana saat itu Portugal menjadi juara Piala Euro 2016. Waktu itu pun tidak ada yang memprediksi bahwa Portugal akan menjadi juaranya.
Penampilan Portugal di kualifikasi Piala Dunia pun tidak buruk, pasalnya mereka mampu menyingkirkan Turki di Piala Dunia 2022 dengan skor 3-1. Walaupun di pertandingan tersebut Portugal sempat dibuat kerepotan dengan strategi Turki, sehingga membuat pasukan Fernando Santos harus bersusah payah diawal pertandingan. Kemenangan ini menjadikan modal positif Portugal untuk match kualifikasi selanjutnya yang harus berhadapan dengan Makedonia Utara. Ini tentu menjadi keuntungan bagi Portugal, pasalnya dalam komposisi pemain, Portugal jauh lebih unggul. Portugal yang saat ini diperkuat di lini depan oleh Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes dan Diogo Jota, diharapkan mampu untuk menjadi tombak utama Portugal dan mampu bersaing dengan tim besar lainnya, untuk bisa lolos ke Piala Dunia Qatar.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, bahwa Makedonia tidak bisa menang. Kita tahu sendiri, mereka berhasil menyingkirkan juara bertahan Italia. Mungkin saja Makedonia akan memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Fernando Santos tersebut. Tentunya Portugal hanya perlu memainkan skema permainan yang sama ketika mereka berhadapan dengan Turki untuk meraih kemenangan.
Diajang Piala Dunia ini, Portugal menjadi negara yang selalu tidak diunggulkan oleh para fans sepakbola. Pasalnya Portugal belum pernah sekalipun dalam sejarahnya menyentuh final diajang Piala Dunia. Penampilan terbaik Portugal di Piala Dunia yaitu menjadi juara ketiga di Piala Dunia tahun 1966. Pada saat iru Portugal masih diperkuat oleh Legenda Portugal yaitu Eusebio. Penampilan memukau Portugal yang berhasil meraih juara tiga di Piala Dunia tahun 1966 pun, juga menjadi kejutan. Pasalnya pada saat itu ada banyak negara yang memiliki komposisi pemain jauh diatas Portugal, malah tersingkir terlebih dahulu, seperti timnas Brazil. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri, karena memang seperti itulah sepakbola yang selalu menghadirkan kejutan setiap pertandingannnya.
Untuk gelaran Piala Dunia tahun 2022 ini, masih pada tahap kualifikasi untuk menentukan negara yang akan lolos. Ada 22 negara yang sudah memastikan diri untuk tampil di Piala Dunia Qatar 2022. Diantaranya yaitu Serbia, Spanyol, Swizterland, Perancis, Belgia, Denmark, Belanda, Kroasia, Inggris, Jerman, Qatar, Argentina, Iran, Jepang, Saudi Arabia, Uruguay, Ekuador, Brazil dan Korea Selatan. Masih ada slot untuk 10 negara yang dipersiapkan tampil di Piala Dunia. Bahkan sang juara bertahan Italia, gugur di kualifikasi Piala Dunia Qatar setelah dikalahkan Makedonia Utara dengan skor tipis 1-0 di menit-menit akhir pertandingan. Ini merupakan kali kedua Italia tidak mengikuti ajang Piala Dunia setelah pada Piala Dunia 2018 juga gagal lolos kualifikasi.
Kegagalan Italia tersebut pun mengubur asa Roberto Mancini bersama tim asuhannya untuk tampil lagi di Piala Dunia tahun ini. Bahkan Italia menjadi tim yang diunggulkan juga di tahun ini, karena mereka memiliki komposisi pemain yang bisa dikatakan juga unggul untuk bersaing dengan negara besar lainnya. Akan tetapi takdir berkata lain, Italia digugurkan oleh Makedonia Utara, yang dimana secara peringkat dan strategi permainan, Italia juga jauh lebih unggul.
Negara yang sudah mendapatkan tempat, tentunya memiliki modal persiapan yang lebih lama untuk mempersiapkan skuadnya. Tim-tim juara bertahan seperti Spanyol, Perancis dan Jerman memiliki modal skuad yang cukup mumpuni. Timnas Spanyol sendiri sudah memiliki skuad kuatnya, dengan lini depan yang diperkuat oleh Ferran Torres pemain muda Barcelona, bersama Alvaro Morata dan Pablo Sarabia. Di lini tengah diperkuat oleh Sergio Busquets sebagai gelandang senior timnas Spanyol dan dibantu oleh gelandang muda Barcelona yaitu Juan Gavi dan Pedri atau bisa memasang Rodri sebagai pelengkap. Untuk lini pertahanan sendiri dilengkapi oleh sang kapten Cesar Azpilicueta dengan Jordi Alba dan Marcos Alonso, serta Hugo Guillamon sebagai pelengkap, dan kiper masih diisi oleh Unai Simon. Skuad asuhan Luis Enrique ini berhasil memastikan lolos ke Piala Dunia dengan skema 4-2-1-3 nya.
Timnas Perancis juga telah memiliki skuad terkuat mereka. Lini serang diisi oleh pemain muda hebat yaitu Kylian Mbappe dan Karim Benzema sebagai duetnya, serta Antoine Griezmann untuk melengkapi lini serang Perancis. Untuk lini tengah sendiri diisi oleh Theo Hernandez bersama Pavard sebagai lini gelandang sampingnya, dan Paul Pogba bersama Tchouameni sebgai pembangun serangan Perancis. Untuk lini pertahanan sendiri, Perancis masih mengandalkan 3 bek mereka yaitu Kimpembe, Varane dan Jules Kounde, serta Hugo Lloris yang dipercaya sebagai lini pertahanan terakhir Perancis. Skuad asuhan Didier Deschamps sendiri menggunakan skema 3-4-1-2 untuk formasi terbaiknya.
Timnas Jerman sebagai juara bertahan berikutnya pun juga sudah mematangan skuad mereka. Lini serang Jerman disi oleh Leroy Sane bersama Kai Havetrz dan Serge Gnabry sebagai pelengkap lini depan Jerman. Untuk lini tengahnya diisi oleh Ikay Gundogan, Julian Draxler, Joshua Kimmich dan dilengkapi oleh Thomas Muller. Untuk lini pertahanan Jerman diisi oleh Mattias Ginter, Jonathan Tah, Thilo Kehrer dan Antonio Rudieger sebagai Center Back, serta Manuel Neuer yang dipercaya sebagai kiper utama Jerman sekaligus kapten. Skuad asuhan Hansi Flick sendiri memainkan formasi 4-2-3-1 sebagai formasi andalannya, walaupun tidak setiap saat menggunakan formasi tersebut, tetapi formasi 4-2-3-1 sudah dianggap menjadi formasi kuat Der Panzer Jerman sejak dahulu.
Dengan adanya modal dan strategi yang sudah dimiliki oleh masing-masing tim nasional. Piala Dunia tahun ini tentu akan menyajikan match panas dan kejutan setiap harinya. Kita tidak bisa beranganggapan bahwa tim yang memiliki komposisi pemain dan modal baik, akan menjuarai Piala Dunia. Akan tetapi kita dapat memprediksikan tim yang memiliki modal dan komposisi pemain yang baik, akan memiliki peluang juara yang lebih besar daripada tim yang memiliki komposisi pemain tidak terlalu diunggulkan. Semua hanya tergantung hoki setiap pertandingan akan berpihak kepada siapa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H