Mohon tunggu...
Arya PutraWisnuwardhana
Arya PutraWisnuwardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030141

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030141

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Marc Marquez Sudah Mulai Tampil Kompetitif Jelang GP Mandalika, Akankah Samai Rekor Rossi Tahun Ini?

17 Maret 2022   22:03 Diperbarui: 17 Maret 2022   22:08 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnnindonesia.com

Pagelaran Grand Prix MotoGP musim ini sudah dimulai pada tanggal 4 Maret 2022. Balapan digelar di sirkuit Losail, Qatar dua hari kemudian, yang dimana balapan dimenangkan oleh Enea Bastianini diikuti oleh Brad Binder dan Pol Espargaro diposisi 2 dan 3 Jorge Martin sebagai rider yang menjadi pole position pada balapan ini, belum bisa meraih kemenangan karena mengalami crash setelah bersenggolan ketika memasuki lap ke-12. Rekan setim Pol Espargaro yaitu Marc Marquez berada di posisi 5 dan belum bisa menggenapkan podium keseratusnya.

Kemenangan Enea Bastianini sudah dikunci, ketika ia menyalip pebalap Repsol Honda, Pol Espargaro pada lap 19. Enea Bastianini terus memimpin balapan hingga lap akhir. 

Kemenangan tersebut menjadikan kemenangan pertama Enea Bastianini di kelas MotoGP, sejak debutnya musim lalu. Sedangkan juara MotoGP musim lalu yaitu Fabio Quartararo hanya mampu finish di posisi 9 setelah sebelumnya start dari posisi 11.

Menurut banyak orang, saat ini MotoGP sudah mengalami musim yang sangat kompetitif. Alasan tersebut karena dalam 2 tahun terakhir, balapan MotoGP sudah tidak didominasi oleh pebalap dan tim tertentu saja, akan tetapi memiliki persaingan sengit untuk memperebutkan juara oleh orang -- orang yang baru dan tim baru. 

Bisa kita lihat pada balapan dua minggu lalu yang dimenangkan oleh Enea Bastianini. Banyak fans MotoGP yang tidak menyangka jika Enea Bastianini akan memenangkan balapan tersebut, karena pada musim lalu performa Enea Bastianini belum terlihat.

Kita juga tahu bahwa dua musim yang lalu di MotoGP selalu menghadirkan juara baru. Musim lalu menghadirkan juara baru yaitu Fabio Quartararo dengan pabrikan Yamaha, yang dimana saat itu merupakan debut musim ketiganya, sejak tahun 2019 ketika ia membalap bersama tim Yamaha Petronas SRT. 

Bahkan pada tahun 2019, ketika MotoGP didominasi oleh Marc Marquez, hanya Fabio Quartararo yang dianggap dapat bersaing dengan Marc Marquez. Sehingga banyak tim yang melirik Fabio Quartararo, untuk merekrutnya pada tahun 2020 dan akhirnya bergabung dengan tim Yamaha Movistar.

Pada musim MotoGP tahun 2020, dimenangkan oleh Joan Mir dengan tim Suzuki saat itu. Pada saat itu tidak ada yang menyangka Joan Mir akan menjadi juara MotoGP saat itu, apalagi saat itu Joan Mir masih belum terlalu mentereng pada debutnya di kelas MotoGP, ditambah saat itu tim Joan Mir adalah Suzuki yang tidak terlalu diperhitungkan untuk juara. 

Tetapi nyatanya malah Suzuki dan Joan Mir tidak hanya jadi kambing hitam saja, tetapi juga mampu membuktikan bahwa mereka adalah yang terbaik saat itu. 

Banyak orang yang menyangka bahwa Maverick Vinales dan Fabio Quartararo adalah pebalap yang mampu menyaingi Marc Marquez saat itu, karena performa Maverick Vinales yang apik di setiap musimnya dan juga ditambah Quartararo yang menjadi rekrutan Yamaha saat itu.

MotoGP musim 2020 merupakan musim yang banyak kejutan bagi para penikmat Olahraga balap motor ini. Adanya pandemi covid-19 yang melanda dunia, membuat balapan MotoGP mengalami perubahan. Seperti pada saat itu balapan yang harusnya dilaksanakan pada 20 race di beberapa negara, harus dirubah menjadi 14 race dan hanya dilaksanakan di negara tertentu saja. Bahkan saat itu ada beberapa balapan yang diadakan 2 kali di tempat yang sama. Hal tersebut membuat banyak penggemar yang cukup terkejut akan perubahan tersebut.

Musim 2020 juga merupakan kejutan bagi para penggemar MotoGP, yang dimana saat itu juara bertahan Marc Marquez, tidak bisa mengikuti balapan penuh pada musim itu karena mengalami cedera lengan, setelah jatuh pada balapan kedua di sirkuit Jerez 2020. 

Pada saat itu Marc Marquez digadang -- gadang akan menyamai rekor juara dunia Valentino Rossi dengan koleksi 10 juara disemua kelas Gran Prix MotoGP. Melihat performa onfire Marc Marquez pada musim 2019 membuat banyak penggemar yang menyebut si 'Baby Alien' merupakan salah satu pebalap yang dapat menyamai rekor juara dunia Valentino Rossi. 

Pasalnya pada musim 2019, Marc Marquez telah memecahkan rekor sebagai pebalap yang mampu menembus 400 poin lebih dengan total 420 poin dalam sejarah MotoGP, yang dimana sebelumnya rekor poin terbanyak dipegang oleh Jorge Lorenzo pada tahun 2010 dengan total 383 poin.

Sumber: cnnindonesia.com
Sumber: cnnindonesia.com

Total secara keseluruhan, Marc Marquez telah memenangkan 12 kali balapan dari 19 race, 6 kali berada di podium 2 dan sekali jatuh tidak finish, ketika balapan di Amerika. Dalam musim 2019, Marc Marquez selalu finish di posisi pertama dan kedua, hanya sekali tidak finish. Juara yang Marc Marquez raih pada musim 2019, membuatnya selangkah lagi menyamai rekor juara dunia idolanya, jika saja pada musim 2020 dia tidak mengalami cidera.

Kita sebagai fans MotoGP pun tidak tahu apakah rekor kemenangan tersebut adalah musim terbaik Marc Marquez atau tidak, atau Marc masih bisa mendominasi balapan di musim ini atau musim berikutnya. Jika dibandingkan dengan Valentino Rossi, Marc Marquez hanya butuh satu kali juara untuk bisa menyamai rekor Valentino Rossi. 

'The Doctor' merupakan pebalap yang sukses di eranya karena pada saat itu Rossi mampu menjuarai Moto GP selama 5 musim berturut-turut yaitu tahun 2001 sampai 2005, sedangkan Marc Marquez hanya mampu juara berturut sebanyak 4 kali yaitu pada tahun 2016 sampai tahun 2019.

Kedua pebalap ini memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing, dan jika dibandingkan tidak akan ada habisnya, Rossi mampu menjuarai MotoGP sebanyak 5 kali berturut dengan pabrikan yang berbeda, akan tetapi disisi lain Marc Marquez merupakan pebalap dalam sejarah MotoGP yang mampu menembus lebih dari 400 poin. 

Bagi kita sebagai penggemar MotoGP, sebaiknya tidak perlu berdebat tentang kehebatan masing -- masing, karena mereka sendiri pun sudah tidak memiliki masalah satu sama lain. Bahkan pada insiden di Sepang tahun 2015 yang membuat hubungan mereka merenggang pun sudah membaik. Rossi menganggap Marquez sebagai pebalap muda yang hebat, dan Marquez pun masih menganggap Rossi sebagai idolanya sejak kecil.

Sumber: honda.racing
Sumber: honda.racing

Jadi kita sebagai penggemar MotoGP, jangan mau untuk diadu domba oleh provokator dan juga oleh media yang mengadu domba. Jangan sampai sama seperti komunitas mobile legend yang penuh dengan provokator dan orang rasis. Kita harus saling respect baik fans Marc Marquez dan Valentino Rossi. Karena selama mereka masih bersaing bersama dahulu, sangat seru untuk disaksikan setiap balapannya. 

Tidak hanya fans Marc Marquez dan Valentino Rossi saja, tetapi semua fans harus saling respect kepada semua pebalap, supaya komunitas MotoGP tetap baik. Karena jika komunitasnya baik, pasti kita menikmati MotoGP pun nyaman. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun