*Sri Īśopanisad mantra 13*
anyad evāhuḥ sambhavād
anyad āhur asambhavāt
iti śuśruma dhīrāṇāṁ
ye nas tad vicacakṣire
Dikatakan bahwa suatu hasil diperoleh dengan memuja sebab utama dari segala sebab, dan hasil lain diperoleh dengan memuja selain Yang Mahakuasa. Semua ini didengar dari otoritas-otoritas yang tak pernah goyah, yang telah menguraikan tentang hal-hal tersebut dengan jelas.
Cara mendengar dari otoritas yang tak pernah goyah dibenarkan dalam mantra ini. Guru spiritual yang bonafid ini (dhira), juga telah mendengar śruti-mantra, atau pengetahuan Veda, dari ācārya-nya yang tak tergoyahkan, yang tidak pernah menyampaikan apa pun yang tidak disebutkan dalam literatur Veda. Dhīra, telah mengendalikan indra atas tiga agitasi=desakan=hasutan=rangsangan utama, yaitu dari lidah, perut, dan alat kelamin. Kemudian dikenal menjadi lima agitasi, 3 dari lidah, berupa ucapan, pikiran, kemarahan, dari perut, dan alat kelamin.
Ketika marah, lidah melupakan segalanya, dapat melakukan bicara omong kosong begitu banyak, ada banyak iklan, "ini minuman keras, ini daging ayam, ini daging sapi", apakah kita mati tanpa minuman keras, tanpa daging?, tidak mungkin. Bagi manusia, Sri Kṛiṣṇa telah memberikan begitu banyak makanan enak, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, susu, dan sebagainya.
Jika Anda mendengar dari adhra, dari mereka yang tidak mengendalikan diri, maka pengetahuan spiritual apa pun yang dipelajari tidak akan berguna. Dengan indera yang tidak sempurna, mereka tidak dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, mereka hanya berteori, "menurut saya, mungkin seperti ini, mungkin seperti itu".
Itu bukan pengetahuan, pengetahuan spiritual itu pasti, mutlak, tanpa keraguan atau kesalahan.
*Adhra memiliki empat jenis cacat*.