Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Mendidik Hati Remaja Awal

21 September 2024   10:05 Diperbarui: 21 September 2024   10:08 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Pribadi

Suatu saat penulis mendapat kesempatan untuk memberikan materi pembelajaran terkait pengembangan dan penguatan karakter pada murid SMP kelas 1 atau kelas 7. Pembelajaran di kelas ini, tentu tidak membahas terkait sejarah ilmu pengetahuan atau sejarah konsep pengetahuan yang umumnya para murid dapatkan di saat di kelas regular. Mata pelajaran yang penulis tempuh adalah mata pelajaran untuk memahami diri agar dapat menerima diri dan menjadi diri yang lebih berseri dan tentu semakin berani untuk hidup lebih happy.

Saat itu penulis memberikan materi dengan judul, "Future is Now". Penulis mengajak para murid kelas 7 yang tentu sebagian dari mereka masih dalam kategori usia remaja awal, sehingga masih tampak seperti murid SD yang lugu, lucu, seru dan tentunya penuh dengan kegalauan dikarenakan perubahan hormonal, perubahan lingkungan dan perubahan fisik mereka.

"Future is Now" adalah materi yang penulis karang sendiri didasarkan pada pengalaman hidup penulis yang mendapatkan kekuatan untuk dapat hidup lebih baik dengan mengubah cara pandang atau mindset yang melihat masa depan itu sebagai kehidupan yang dapat dimulai saat ini.  

Di awal pembicaraan tentu penulis mengajak para murid untuk berinteraksi tidak hanya ceramah saja, namun ada kegiatan refleksi, interaksi dan juga presentasi. Para murid diajak untuk menyelami pribadi mereka dengan memahami makna judul "Future is Now". Penulis memberikan pertanyaan pemantik seperti pertanyaan "Bagaimana seorang bisa jadi juara dalam bidang tertentu?, apakah itu sebuah hadiah yang datang begitu saja? apakah itu hanya belas kasihan dari para juri? atau karena seseorang tersebut berlatih, berjuang, menetapkan dirinya sejak awal untuk sungguh-sungguh berjuang mencapai cita-citanya?".

Tentu para murid kelas 7 yang lahir di atas tahun 2010 memiliki kecerdasan yang luar biasa, mereka langsung menjawab bahwa keberhasilan seorang juara itu karena upaya mereka yang mau berlatih, berjuang, dan sungguh-sungguh menjalankan rencananya sejak awal. Melalui jawaban yang mereka lontarkan ini, perlahan penulis mengajak para murid untuk memahami bahwa ini adalah makna dari, "Future is Now".

Para murid mulai memahami bahwa masa depan itu dapat diraih dengan cara memperjuangkannya dengan segala upaya yang mendukung dan segera dilakukan sejak sekarang. Pemahaman ini dapat membawa perspektif dan tata cara berpikir para murid ke arah pemahaman bahwa kehidupan di masa depan itu ditentukan oleh kehidupan saat ini, momen ini, untuk itu para murid diajak untuk memilih cara hidup yang sesuai, yang sehat, yang terarah dan yang penuh dengan kegigihan agar masa depan dapat mereka prediksikan menjadi masa depan yang gemilang.

Pembelajaran ini menjadi pembelajaran yang ternyata disukai para murid, mereka antusias untuk mengikuti acara yang hanya disusun 70 menitan. Hingga akhir kegiatan, sebagian besar murid masih mau melanjutkan untuk diteruskan dengan materi berikutnya. Mereka menikmati kegiatan ini dan dalam komentar mereka di form evaluasi kegiatan yang penulis bagikan, mereka memberikan komentar yang positif dan merasakan banyak manfaat atas kegiatan pengembangan dan penguatan karakter yang penulis sampaikan.

Pembelajaran yang memantik dan menarik penyadaran para murid terkait kontekstual kehidupan mereka menjadi pembelajaran yang bermakna bagi para murid waktu itu, apalagi jika dikelola secara optimal seperti memberikan tampilan visual baik berupa slide show dan video, disampaikan dengan tata cara penyampaian yang sesuai usia murid, ada kesepakatan berupa aturan kelas yang sederhana, adanya interaksi yang dinamis dan tanpa tekanan, selanjutnya murid diajak untuk aktif dan terlibat dalam pembelajaran, juga murid diberi kesempatan mempresentasikan hal yang mereka tulis, dan mendapat kesempatan untuk memberikan pendapat terkait evaluasi kegiatan yang dilakukan.

Pembelajaran model ini menurut penulis sebagai pembelajaran yang penting dilakukan dalam mendidik hati murid yang masuk dalam usia remaja awal. Mendidik hati remaja ini tidak semudah mendidik hati murid di usia anak, pendidik perlu sekali memahami bagaimana seorang remaja secara umum berinteraksi, memahami informasi dan hal apa saja yang mereka harapkan dalam belajar.

Pendidikan hati remaja awal ini penting sekali untuk dilakukan karena mereka sedang dalam proses  peralihan psikologis usia anak menuju remaja. Di Masa peralihan ini, jika pendidik, orangtua/wali tidak memberikan asupan hati yang tepat maka dapat melahirkan remaja-remaja yang galau yang kehilangan jati diri untuk hidup sehat, berkembang dan bersemangat untuk berkarya.

Di akhir acara pengembangan dan penguatan hati ini, penulis meminta beberapa murid untuk menyampaikan pesan dan kesan mereka terhadap kegiatan ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat membuat saya lebih termotivasi untuk hidup lebih baik" , kesan dari salah satu murid. Murid lainnya menyampaikan,"Terima kasih Mr. Frengky yang telah membuat saya lebih kuat walau saya sudah ditinggal papa saya yang telah meninggal dunia". Sungguh sebuah kesan yang membuat penulis terharu dan bangga dengan kegiatan ini, walau hanya 70 menitan, tapi memberi makna yang mendalam bagi para murid.
Semoga tulisan ini dapat memberikan semangat kepada para pendidik untuk terus memberikan asupan hati kepada para murid-murid kita agar mereka dapat bangkit, dan terus fokus ke cita-cita mereka yang luhur dan selalu berada di jalan yang mengarahkan mereka bukan jalan yang menghancuri mereka. Salam Pendidik yang berdedikasi dan berhasrat luhur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun