Kesulitan untuk menjadi bahagia ditentukan dari kerumitan kita mendefinisikan kebahagiaan kita, untuk itu menjadi sebuah jawaban mengapa manusia dewasa lebih sulit bahagia dibandingkan seorang anak TK, ya karena manusia dewasa memiliki cara berpikir yang kompleks tidak seperti seorang anak TK.
Bukan berarti kita harus menjadi anak TK agar kita bisa  mudah bahagia, namun yang kita perlukan saat ini adalah menjinakan sang pikiran kita, memberi ia asupan makanan yang pantas, sehingga pikiran yang cerdas ini bisa membantu kita menjadi mudah bahagia dengan menyederhanakan definisi bahagia. Misal kita bisa mengatakan bahwa "Aku bahagia karena aku bisa bernafas", "Aku bahagia karena aku bisa berjalan", "Aku bahagia karena aku bisa membaca", dan lainnya.
Kebahagiaan yang sederhana ini perlu dilatih dan dibiasakan dalam setiap langkah di kehidupan kita, melalui kebahagiaan yang sederhana inilah maka akan lahir kebahagiaan yang lebih luas lagi.Â
Mari kita berlatih untuk ingat bahagia dengan mudah bahagia melalui cara bahagia yang sederhana. Dengan demikian, semoga kita dapat menikmati setiap momen kehidupan kita, apapun yang kita kerjakan menjadi bermakna dan tentu bermanfaat untuk kita dan banyak orang, karena yang melakukan pekerjaan itu adalah seorang yang bahagia.
Mereka yang bahagia tentu akan berbagi kebahagiaan seperti penulis ini, yang berbahagia untuk terus berbagi melalui tulisan. Jika kita bahagia, tentu kita dapat membahagiakan orang di sekitar kita, dan kebahagiaan yang kita miliki pun membantu kita untuk kuat menghadapi segala macam tantangan, halangan dan rintangan yang hadir dalam hidup kita saat ini atau di waktu mendatang.
Salam bahagia, Always Happy Happy Always (AHHA).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H