Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Liku-liku Penguatan Karakter di Sekolah

18 November 2023   21:18 Diperbarui: 20 November 2023   14:02 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.freepik.com

SMP ini memberikan kriteria yang tegas yang disampaikan dalam buku murid yang dibagikan kepada para murid dan diketahui para orangtua murid, ada satu bab terkait kriteria kenaikan kelas.

Di dalam kriteria kenaikan kelas, SMP ini menetapkan bahwa kualitas karakter minimal bernilai B menjadi poin nomor satu yang menentukan murid dapat naik atau tidak naik. Jika karakter murid mendapat nilai di bawah B sudah tentu murid ini mendapat sanksi tidak naik kelas.

Setiap murid yang mengalami gangguan perilaku yang sering kali melakukan pelanggaran tentu tidak serta merta dibiarkan dan kemudian ditunggu hingga akhir tahun ajaran dipenalti dan dinyatakan karakternya di bawah nilai B sehingga sang murid langsung tidak naik kelas. 

Sekolah ini tidak melakukan seperti itu, jika sekolah melakukan seperti itu maka tentu sekolah tersebut bukanlah satuan pendidikan, melainkan satuan pengadilan.

SMP ini menerapkan prosedur yang rapi dan terukur untuk melakukan penguatan karakter kepada para muridnya. Misal ada murid yang melakukan pelanggaran karakter khususnya pelanggaran ringan dan sedang, maka murid tersebut akan mendapat pendampingan oleh wali kelas. 

Wali kelas akan memanggil sang murid, meminta murid untuk mengakui pelanggaran yang dilakukan tanpa paksaan, kemudian meminta murid untuk memikirkan cara seperti apa agar pelanggaran tidak terjadi lagi, selanjutnya wali kelas memanggil orangtua murid untuk diketahui bentuk pelanggaran yang terjadi dan mengajak orangtua murid untuk dapat saling menguatkan anaknya. 

Di setiap pertemuan selalu ada rekaman berupa berita acara  pertemuan sehingga jika suatu saat murid ini masih belum berubah lebih baik dengan batasan waktu yang diberikan, maka sekolah memiliki dokumen yang kuat untuk mengembalikan sang murid kepada orangtuanya.

Pengembalian murid ke orangtua murid ini persentasenya sangat kecil sekali mungkin 1 dari 200 murid, bahkan hampir setiap tahun tidak terjadi pengembalian. 

Hal ini dikarenakan beberapa murid menjadi lebih baik di saat diadakan pendampingan oleh wali kelas dan tentu juga karena penguatan dari orangtua murid. Kerja sama sekolah dan orangtua murid menjadi kunci sukses untuk penguatan karakter para murid.

Orangtua murid yang tidak sevisi dengan sekolah di dalam proses persekolahan pun mendapat teguran dari sekolah secara moderat. Orangtua tentu akan dipanggil dan diberikan arahan oleh sekolah agar terus bekerja sama dengan sekolah demi memajukan anaknya dalam penguatan karakter yang berkualitas. 

Namun jika orangtua masih tidak bersedia bekerja sama, maka dengan berat hati sekolah tentu juga dapat meminta orangtua untuk menyekolahkan anaknya di tempat yang sesuai dengan cara mereka bersikap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun