Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Strategi Hindari Anak Kecanduan Gawai

30 Oktober 2023   20:15 Diperbarui: 31 Oktober 2023   18:44 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak dan gadget (shutterstock via kompas.com)

Papa dan mama serta anak-anak terus membiasakan diri di saat bersama-sama tidak dikendalikan oleh gawai, namun terus berinteraksi berkualitas antar sesama anggota keluarga. Interaksi ini dapat mendengarkan cerita dari masing-masing anggota keluarga, atau dapat juga berupa tanya jawab sekitar hal-hal yang telah dan akan dilakukan, atau dapat berupa mendengarkan cerita inspirasi yang diperoleh dari bacaan atau dari manapun yang mendatangkan semangat untuk hidup lebih baik.

Di saat anak-anak masih usia dini, kita dapat berinteraksi dengan terus mengajak anak kita bicara, mereka walau tidak membalas secara langsung namun yakinlah mereka mendengarkan dan merekam apa yang kita katakan alhasil anak kita memiliki kosa kata yang cukup banyak dan akhirnya dapat bicara secara jelas dan lancar. 

Hal ini seperti yang penulis alami terhadap anak penulis yang waktu usia dini sering penulis ajak bicara, di usianya 3,5 tahun anak ini akhirnya bisa membaca dan bicara dengan artikulasi yang jelas dan tepat.

Strategi berikutnya di saat kita sulit sekali menemukan waktu yang tepat untuk bersama anak kita, kita bisa membiasakan anak kita dengan buku. 

Belilah buku-buku yang menarik di usia anak, tentu buku yang memiliki gambar yang besar dan sedikit tulisan. Buku memberikan kesempatan untuk anak memperpanjang fokus mereka, apalagi ada buku yang bisa digambar, diwarnai digunting. Buku menjadi alat bantu untuk membiasakan anak kita ke depan suka membaca buku.

Penulis ingat bagaimana membuat anak penulis suka membaca waktu itu, setiap kali ada kesempatan berjalan di toko modern seperti mal penulis menyempatkan lebih lama mengunjungi toko buku, walau penulis tidak selalu membeli buku tetapi penulis ingin anak penulis berinteraksi dengan buku, sehingga ia tahu apa itu buku, seperti apa itu buku dan begitu banyak buku di toko tersebut. 

Selain kunjungan ke toko buku, penulis pun sering memberikan hadiah penguatan kepada anak penulis berupa buku yang ia dapat pilih sendiri dan tentu dengan budget sesuai anggaran papanya.

Strategi lain yang dapat digunakan oleh orangtua untuk mengurangi anaknya bersama gawai adalah ajak mereka bermain di alam, atau bermain bersama orang lain di arena permainan. 

Arena permaian saat ini sangat kreatif dan menantang anak-anak. Mereka bisa bertemu dengan anak-anak lainnya di sana mereka mau tidak mau dapat berinteraksi satu sama lainnya. 

Mereka dapat belajar berkenalan dengan teman baru, belajar antri untuk bermain, belajar untuk direbut mainannya, belajar untuk merebut mainan orang lain, belajar menyelesaikan permainan dengan baik, serta tentu belajar berkonflik dengan orang lain di saat bermain.

Bermain di area permainan menumbuhkan interaksi yang perlu dipelajari oleh anak kita. Berbeda dengan interaksi di sekolah atau di kelas formal yang segalanya telah diatur dan diawasi langsung oleh gurunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun