Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ciri Teman yang Layak Jadi Sahabat

22 Oktober 2023   04:56 Diperbarui: 23 Oktober 2023   19:16 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman yang banyak meminta adalah teman yang perlu kita sadari sebagai teman yang mengarah kepada teman yang kurang sehat. Teman seperti ini dapat menjadi virus di kemudian hari. Apalagi jika permintaannya ini tidak dipenuhi lalu ia kesal dan marah, jelas teman seperti ini wajib dihindari jika kita tidak mampu menghadapinya sesegera mungkin.

Terkadang teman yang sering memuji tanpa memberikan kritikan sama sekali ini juga perlu diwaspadai, apakah pujiannya itu berujung harapan untuk memenuhi permintaannya atau pujian yang nyata hanya untuk memuji. 

Kita perlu mengamati pujian yang diberikan, walau pujian itu perlu untuk kita memahami keberhasilan kita. Pujian dan kritik terhadap kinerja kita adalah bagian yang dapat saling menguatkan, untuk itu baik kiranya seorang teman yang layak menjadi sahabat tidak hanya memberi pujian, namun juga kritik yang membangun atau kritik yang disertai solusi.

Pertemanan yang tidak sehat itu layaknya virus yang merusak sel sehat kita yang akhirnya sel kita menjadi sel kanker. Untuk itu pertemanan memang perlu namun jika dirasa tidak pantas dan sering mendatangkan kesusahan, kemacetan komunikasi, penderitaan mental, tidak membangkitkan, penuh dengan fitnah dan pembohongan, maka segeralah cabut dan keluar dari ikatan relasi dengan teman seperti ini. Adalah baik jika kita sendiri saja daripada memiliki teman bah virus yang mematikan kita perlahan-lahan.

Teman yang memasang telinga untuk kita, mau mendengarkan dan memberi tanggapan yang pantas, pun perlu kita jadikan sahabat, teman ini tidak banyak bicara tentang hal-hal diluar dirinya, ia bicara tentang dirinya yang perlu untuk memotivasi kita yang sedang memerlukannya. Ia akan mendengarkan cerita gembira dan keluh kesah kita tanpa harus diminta.

Jika dalam perjalanan kita saat ini kita menemukan teman yang layak menjadi sahabat kita maka berjalanlah bersamanya, namun jika kita tidak mendapatkannya kita dapat berjalan sendiri tanpa khawatir untuk lanjutkan hidup kita. Bahkan jika kita mampu kita dapat memulai dari diri kita untuk menjadi teman yang layak menjadi sahabat untuk teman kita. Jadilah pribadi yang membangun bukan meruntuhkan teman kita, memang tidak mudah namun semua ini mungkin.

Semoga pertemanan kita bersama teman kita saat ini membawa kita menuju ke kualitas persahabatan sehingga kita dapat lebih maju dalam banyak hal dan tentu lebih bahagia dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun