Jika secara tidak khusus, kita dapat berbincang-bincang dengan sang murid di tempat mereka makan, mereka bermain atau di saat mereka sedang bercuci tangan. Dimana pun dapat menjadi tempat untuk berdialog bersama sang murid.
Carilah akar yang menyebabkan sang murid melakukan tindakan kurang pantas. Berdasarkan pengalaman penulis, penulis mengajukan beberapa pertanyaan tertutup yang cukup dijawab dengan ya atau tidak. Misal kembali ke murid yang mengacungkan jari tengah ke temannya. Penulis akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mencari tahu akar dari penyebab sang murid melakukan hal itu.
"Apakah Brata (nama samaran seorang murid) mengacungkan jari tengah ke teman mu pagi ini?", ini pertanyaan untuk memastikan tingkat kejujurannya terhadap dirinya sendiri, jika sang murid menjawab tidak, maka guru bisa menunjukkan bukti berupa rekaman CCTV, namun jika sekolah tidak memiliki CCTV, guru dapat memberikan data bahwa ada saksi untuk kejadian ini.
Jika pertanyaan awal ini dijawab,"ya", maka kita bisa melanjutkan ke pertanyaan berikut, "Apakah Brata belajar mengacungkan jari tengah ini dari teman sekolah?, teman di rumah, atau dari rumah atau dari saudara-saudara Brata atau dari internet seperti youtube atau dari tempat lain?".Â
Sang Murid tentu akan menjawab sumber dari mana mereka pertama kali mengenal sikap yang tidak pantas ini. Jawaban ini membantu guru untuk mengevaluasi apakah tindakan sang murid ini telah terjadi di sekolah atau di luar sekolah. Jika diluar sekolah, maka kita perlu libatkan orangtua murid agar dapat membantu memantau anaknya dengan baik di luar sekolah.
Selanjutnya guru dapat mencari tahu secara lebih mendalam lagi mengenai frekuensi sikap yang dilakukan oleh sang murid, "Apakah tindakan ini Brata lakukan berulang?". Guru dapat menunggu jawabannya dengan tidak terburu-buru, ijinkan sang murid menjawab dengan gaya mereka.
"Apakah Brata melakukan tindakan ini untuk hiburan, atau karena kesal atau karena apa?", ini pertanyaan untuk memahami tujuan tindakan yang dilakukan. Tujuan ini perlu dipahami oleh guru agar kelak guru memahami bahwa arti tindakan yang dilakukan itu sebagai bagian dari gerakkan emosi untuk tujuan tertentu dan juga murid belajar memahami bahwa tindakan yang dilakukan itu suatu tindakan sengaja yang digerakan oleh emosi.
Metode CARE yang kedua adalah Akui. Guru dapat mengakui dengan cara menyimpulkan dari informasi yang diperoleh dari langkah pertama Cari.Â
"Benarkah, Brata mengacungkan jari tengah karena belajar dari youtube di saat Brata bermain game online, tindakan ini telah dilakukan Brata lebih dari sekali dan dilakukan untuk tujuan hiburan biar terlihat keren, benar demikian Brata?"
Guru perlu mencatat semua informasi dari langkah Cari agar dapat membuat kesimpulan yang sesuai dan menunjukkan bahwa guru mengakui tindakan itu secara tepat melalui informasi yang diberikan oleh sang murid.
Akuilah bahwa tindakan yang dilakukan oleh sang murid adalah tindakan yang sesuai dengan deskripsi yang diberikan murid, artinya guru tidak melakukan pembenaran atau menyalahkan secara langsung atas tindakan sang murid. Guru cukup mendata informasi terkait deskripsi yang diberikan sang murid melalui pertanyaan di langkah Cari di awal tadi.