Di sinilah proses bridging atau kontak antara pengetahuan yang ada sebelumnya dengan pengetahuan baru terjadi, dan hal ini membuat proses mental murid menjadi lebih menyenangkan karena tidak terjadi loncatan yang membingungkan sang murid.
Bayangkan jika tiba-tiba guru melakukan cara lama guru kita mengajar terdahulu, "Baik, sekarang kita belajar penjumlahan, rumus penjumlahan seperti ini ya anak-anak, lakukan saja, dan sekarang kita mulai latihan!".Â
Cara ini cukup mengurangi rerata prestasi matematika di sekolah kita waktu itu, dan membuat matematika sebagai sebuah pelajaran yang sulit.
Tiga teknik ini dapat menjawab paragraf kedua dari tulisan ini. Penulis yakin para murid menjadi lebih mudah untuk fokus, tenang dan menikmati pembelajaran.Â
Percayalah bahwa segala ketenangan dan kebahagiaan di kelas sangat ditentukan oleh cara guru melakukan pendekatan kepada para murid, dan cara guru melakukan pendekatan itu ditentukan oleh cara guru membawa diri khususnya dalam menerapkan teknik komunikasi yang komunikatif.Â
Semoga bermanfaat dan memberi makna dalam pembelajaran kita, semoga para murid kita menjadi lebih bahagia, ceria dan senang belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H