Kalimat kunci ini sangat memberi kesan pertama yang membangun ikatan antara guru dan para murid, murid tentu merasakan energi positif dari kalimat yang disampaikan tersebut. Para murid tentu menjadi lebih sigap dan penuh dengan pikiran positif, dan sekali lagi setiap pikiran positif tentu akan mendatangkan pikiran positif lainnya. Para murid menjadi lebih fokus, lebih gembira dan mudah untuk diarahkan.
Kalimat awal yang guru kita dulu berikan seperti, "Baik kita mulai kelas kita, silakan buka halaman 20, baca dengan senyap, selanjutnya selesaikan tugas di halaman berikutnya!", kalimat ini sudah perlu kita kaji.Â
Kalimat ini sangat memberi kesan belajar itu suatu yang mengancam. Untuk itu olahlah kalimat awal yang memberi kesan, belajar itu menyenangkan, belajar itu sesuatu proses yang mengembirakan, mendatangkan keceriaan.
Selanjutnya adalah teknik memantik daya tarik murid dengan mengajukan pertanyaan yang kontekstual yang dekat dengan murid, misalnya guru hendak menjelaskan tentang kejujuran, tentu guru dapat mengajukan pertanyaan, "Pernahkah kalian bercerita tentang kegiatan kalian selama di sekolah kepada orangtua kalian?", Â "Bagaimana kalian menceritakannya?", "Apakah kalian mengarang cerita yang sesuai atau tidak sesuai dengan kejadian yang terjadi di sekolah?"
Memantik daya tarik bisa juga berupa menunjukkan gambar suatu kejadian atau objek yang terkait dengan materi ajar waktu itu. Memantik daya tarik menjadi penguat fokus para murid untuk mencurahkan waktu mereka memperhatikan pembelajaran yang berlangsung.
Memantik daya tarik adalah teknik pembelajaran yang menggunakan sistem bottom up teaching (BUT), ini istilah yang penulis buat sendiri.Â
BUT adalah suatu teknik mengajar yang langsung mengajak murid untuk melihat situasi kekinian yang dekat dengan mereka yang kemudian dikaitkan dengan materi ajar yang akan dibahas.Â
Sebagai guru matematika, di saat penulis ingin menjelaskan tentang penjumlahan, maka penulis memantik para murid dengan memberikan mereka barang yang sama jenisnya dan meminta mereka menghitung dan menjawab pertanyaan, apakah barang yang diberikan setiap saat itu menjadi bertambah banyak atau berkurang?
Metode BUT memberikan kesempatan para guru untuk menghadirkan kontekstual di dalam kelas, hal ini perlu disiapkan oleh guru sebelum memulai kelas tentunya. Kontekstual memudahkan otak murid kita untuk memproses suatu materi ajar.Â
Kontekstual mengajak proses berpikir anak untuk mengkaitkan pengetahuan awal yang dimiliki sang anak untuk dipancing agar menyesuaikan materi ajar yang akan diberikan.Â