Bisnis ke depan tidak dapat dibangun hanya menggunakan sumber daya pribadi,"Kita perlu bangun kerjasama dengan beragam organisasi atau perusahaan agar kita dapat maju bersama", beliau sampaikan agar para murid dapat mengembangkan ketrampilan berkolaborasi dengan orang lain. Kolaborasi menjadi penting ketika keterbatasan sumber daya yang kita miliki dan juga ketika resiko yang dihadapi cukup besar, karena hal ini dapat menjadi solusi untuk pengembangan organisasi atau perusahaan di waktu-waktu mendatang.
Ada satu hal yang beliau juga sampaikan kepada para murid kami, "Membangun sebuah usaha itu lebih mudah daripada mempertahankan dan mengembangkannya". Proses mempertahankan itu tidak mudah sangat memerlukan ketekunan, kesabaran, penyadaran diri, pemikiran yang bijaksana. Biasanya banyak pengusaha merasa sudah selesai bekerja atau berkarya di saat mereka sudah mencapai sesuatu yang mereka harapkan, sehingga mereka hidup berfoya-foya, tamak dan lupa untuk mengembangkan usaha mereka, serta melupakan pelanggan mereka dengan memberikan pelayanan yang prima. Di titik inilah sesuangguhnya pengusaha ini membawa usahanya ke ambang kehancuran. Untuk itu beliau berpesan agar terus lakukan monitoring, checking, evaluasi, dan juga investasi informasi, terus update dan upgrade. "Jika ada ide menarik dan unik, segera realisasikan, jangan ditunda, karena jika ditunda 1 menit saja, ide itu akan basi". Untuk itu penting kiranya, bisnis yang dibangun untuk selalu diperhatikan dalam mempertahankannya dan mengembangkannya.
Di akhir perjumpaan dengan beliau, beliau sempat mengatakan ada satu quote yang sangat beliau ingat sejak beliau SMP hingga hari ini, sebuah kalimat yang sempet beliau baca dari tulisan Bapak Mochtar Lubis, "Gunung itu dak perlu besar dan menjulang tinggi, cukup gunung biasa namun ada dewanya, pasti gunung itu dikunjungi oleh banyak orang". Prinsip ini beliau terapkan dalam kehidupan bisnis beliau. Setiap bisnis yang beliau bangun, beliau tidak perlu membangun yang super besar, namun cukup dan yang terpenting ada "Dewa-nya", artinya yang penting pelanggan puas dengan pelayanan bermutu yang diberikan. Untuk apa bangun bisnis raksasa namun hampa rasa.
Semoga cerita pengalaman sukses ini memberi inspirasi kepada pembaca sekalian, dan yang terpenting lagi adalah semoga program serupa pun dilaksanakan di sekolah-sekolah di nusantara ini, agar lebih besar peluang sekolah mengkader murid-murid untuk siap menjadi orang sukses berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H