*ringkasan dari Bab Manifesto Ma'rifatullah dalam buku Laa Tahzan Innallaha Ma'ana, karya ulama khos, KH Choer Affandi, Pendiri Ponpes Miftahul Huda, Manonjaya, Kab. Tasikmalaya, yang telah diterjemahkan dari Bahasa Sunda oleh Ustadz Hamzah Zaelani untuk penerbit Mizania Mama KH Choer Affandi (alm) Dalam Bab Pertama kitab ini, KH Choer Affandi bertausiyah tentang Hikmah Ma'rifatullah bagi diri, Hikmah Kesucian Jiwa, Jenis-jenis Dzikir, Definisi Dzikir Lisan-Fisik-Hati, Shalat Sebagai Pusat Dzikir dan Hikmah dari Memusatkan Dzikir dalam Ibadah Shalat. Mudah-mudahan kita mendapatkan berkah, rahmat, hidayah dan maghfirahNya agar dapat menangguk hikmah, menggugurkan dosa, mendapatkan pahala dan ridloNya setelah membaca, menghayati, dan mengamalkan risalah beliau. Berikut ringkasannya : HIKMAH MA’RIFATULLAH BAGI DIRI Ma’rifatullah membersihkan diri dari sifat-sifat buruk seperti : 1.Dendam 2.Sum’ah (ingin didengar) oleh mahluk 3.Riya’ (ingin dilihat) oleh mahluk 4.Hubb al Jaah (gila kedudukan) 5.Hubb al Maal (gila harta) 6.Dan sifat buruk lainnya. HIKMAH KESUCIAN JIWA Orang yang bersih dari sifat-sifat buruk ada dalam keadaan suci jiwanya. Kesucian jiwa membuat seseorang : 1.Rajin mengerjakan amal shalih 2.Dibersihkan dari dosa melalui amal shalihnya 3.Dilimpahi pahala yang banyak dari Allah ‘azza wa jalla Sesuai dengan Q.S. Al Ankabut (29) : 7. JENIS-JENIS DZIKIR Orang yang telah mencapai ma’rifatullah senantiasa berdzikir. Dzikirnya meliputi : 1.Dzikir lisan. 2.Dzikir fisik. 3.Dzikir hati. DEFINISI DAN MACAM-MACAM DZIKIR LISAN Dzikir lisan berarti senantiasa mengucapkan atau membaca lafal dzikir yang sembilan, yaitu : 1.Tasbih 2.Tahmid 3.Takbir 4.Tahlil 5.Hauqaloh 6.Istighfar 7.Sholawat 8.Membaca Al Qur’an 9.Doa DEFINISI DZIKIR FISIK Dzikir fisik berarti senantiasa memanfaatkan potensi yang dimiliki dirinya untuk menjalankan perintah atau beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla, baik ibadah yang bersifat mahdhoh maupun ghayr mahdhoh. Ibadah mahdhoh diantaranya adalah shalat, shaum, zakat dan haji. Ibadah ghayr mahdhoh diantaranya adalah membebaskan hutang seseorang, memberi makan dan minum kepada orang yang kelaparan, dan memperbaiki jalan yang rusak. DEFINISI DZIKIR HATI Dzikir hati berarti senantiasa mengingat Allah ‘azza wa jalla didalam hati, baik saat merencanakan, melaksanakan, menunggu hasil dan ketika telah mendapatkan hasil dari suatu hajat yang diupayakan. Orang yang hatinya senantiasa mengingat Allah akan mengawali suatu kegiatan dengan niat baik (karena Allah), menyempurnakan ikhtiarnya dan tawakkal disaat menanti dan menerima hasil upayanya. SHALAT SEBAGAI PUSAT DZIKIR Dzikir lisan, dzikir fisik dan dzikir hati tercakup didalam SHALAT.  Karena dalam SHALAT terdapat : 1.Bacaan-bacaan dan doa-doa (dzikir lisan) 2.Gerakan-gerakan takbir, ruku’, sujud dan sebagainya (dzikir fisik) 3.Khusyuk (dzikir hati) HIKMAH MEMUSATKAN DZIKIR DIDALAM SHALAT SHALAT yang memenuhi unsur-unsur tersebut akan membuat orang yang mendirikannya senantiasa mendapatkan : 1.Meraih keberuntungan (kebahagiaan) berkat nikmatnya iman (Q.S. Al Mu’minuun (23) ayat 1-2) 2.Terhindar dari perbuatan jahat dan mungkar (Q.S. Al Ankabut (29) ayat 45) 3.Menerima pertolongan dari Allah ‘azza wa jalla (Q.S. Al Baqoroh (2) ayat 45) barokalloohu fikum...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H